Jusuf Kalla Tinggalkan Kantor Komnas HAM, Aparat dan Massa Aksi Sempat Bentrok
Bentrokan sempat terjadi ketika Jusuf Kalla dan rombongan hendak meninggalkan lokasi. Tampak aparat keamanan memperketat barikade
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah massa gabungan menggelar aksi di depan kantor Komnas HAM saat peringatan ke-70 Hari HAM Internasional.
Mereka antara lain berasal dari KontraS, LBH Jakarta, Amnesty Internasional, Yayasan LBHI dan sejumlah masyarakat korban kekerasan HAM.
Presiden Jokowi yang tak hadir di lokasi, digantikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan hadir menemani Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (purn) Moeldoko.
Ketika acara sudah selesai, massa aksi masih tetap berkumpul di depan gerbang, dan tampak Jusuf Kalla melambaikan tangan ke arah massa aksi tanpa memberikan sambutan atau kalimat apa pun.
Bentrokan sempat terjadi ketika Jusuf Kalla dan rombongan hendak meninggalkan lokasi. Tampak aparat keamanan memperketat barikade, dan teriakan-teriakan dari para massa aksi terdengar.
"Belagu banget ya, jelas polisi digaji rakyat, tahu enggak?" ujar salah seorang dari massa tersebut.
Orator dari perwakilan LBH Jakarta, Pratiwi Febry mengecam jika ada tindakan represif yang dilakukan aparat keamanan terkait aksi yang mereka lakukan siang ini.
"Ketika aparat bertindak represif, itu berarti memprovokasi," kata Pratiwi.
Sumpah serapah yang dikeluarkan oleh para massa aksi tak dibalas dengan hal serupa oleh aparat. Dan ketika itu pulalah, aparat keamanan memperlonggar barikade saat Jusuf Kalla dan rombongan sudah meninggalkan lokasi
"Lindungi sana, lindungi sana tuan kalian!" ujarnya.
Pratiwi pun kembali menegaskan bahwa aparat telah melakukan tindakan pelanggaran HAM justru di depan Kantor Komnas HAM.
Baca: Kubu Jokowi Tidak Khawatir Rencana Kubu Prabowo Pindahkan Markas Pemenangan ke Jateng
"Tindakan represif jelas nyata di depan mata," kata Pratiwi.
Seperti diketahui, di dalam Komnas HAM berlangsung rangkaian acara Peringatan Hari HAM Internasional ke-70, dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berada di lokasi, bersama Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal (purn) Moeldoko dan beberapa tokoh agama dan masyarakat.
Baik Jusuf Kalla dan Moeldoko tidak ada yang memberikan pernyataan terkait adanya aksi massa tersebut.
Dan Ketika massa aksi gabungan mengetahui bahwa Jokowi tidak hadir, banyak yang menyayangkan dan mempertanyakan.