Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2019

Pakar Psikologi Politik Sebut Kemiripan Gaya Kampanye dengan Donald Trump, Ini Saran untuk Prabowo

Pakar psikologi politik dari Universitas Indonsia, Hamdi Muluk, menyebut ada kemiripan gaya kampanye Prabowo Subianto dengan Donald Trump.

HANDOUT
Prabowo Subianto saat hadir di acara 'Silahturahim Warga Muhammadiyah Yogyakarta dengan Calon Presiden Prabowo Subianto' di Hotel Prima SR, Sleman, Yogyakarta, Rabu (28/11/2018). 

Tapi menurut Hamdi Muluk, pernyataan kontroversi semacam itu tak terlalu diminati publik dan takkan berhasil meningkatkan popularitasnya.

Ia menyarankan Prabowo, agar menghadirkan program-program yang dibutuhkan masyarakat seperti bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan atau menaikkan pertumbuhan ekonomi.

"Popularitas Prabowo tuh sudah mentok."

"Elektabilitasnya saja terpaut 20 persen dari Jokowi."

"Jadi sebaiknya sekarang dia memunculkan narasi yang berdampak langsung ke masyarakat," sambungnya.

Dalam survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia Denny JA, tingkat keterpilihan Jokowi-Maruf sebesar 52,2 persen, sementara Prabowo-Sandi sebesar 29,5 persen.

Ini karena berbagai isu dan program yang disampaikan ke publik oleh dua kubu tidak punya efek elektoral yang signifikan.

Isu seperti Tampang Boyolali misalnya, sebanyak 65,8 persen responden menyatakan tidak suka dengan pernyataan tersebut.

Sementara mereka yang menyatakan suka hanya sebesar 9,3 persen.

Selain itu, pernyataan Prabowo yang mengatakan jika terpilih sebagai presiden tidak akan mengimpor juga hanya menyita perhatian publik sekitar 18,7 persen pemilih. (*)

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved