Senin, 6 Oktober 2025

Enam Perbedaan Aksi 212 di Era Gubernur Ahok dan Anies Baswedan

Puncak Aksi Bela Islam digelar pada 2 Desember 2016 yang dihadiri jutaan orang dan ini yang kemudian melahirkan istilah Reuni Akbar 212 (2 Desember).

Editor: Choirul Arifin
Instagram/@irwansyah_15
Irwansyah (surban merah) bersama Teuku Wisnu (kiri Irwansyah) saat menghadiri reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa Reuni Akbar 212 yang berlangsung Minggu, 2 Desember 2018 di Monumen Nasional berlangsung aman dan tertib. Sempat muncul beragam versi terkait jumlah peserta Reuni Akbar 212. Ada yang mengklaim jutaan orang, tetapi ada juga yang menyebut hanya ratusan ribuan orang peserta Reuni Akbar 212.

Tetapi, fakta di lapangan menunjukkan peserta Reuni Akbar 212 memadati kawasan Monas, Jalan Budi Kemuliaan, Jalan MH Thamrin sampai Bundaran Hotel Indonesia dan Jalan Jenderal Sudirman.

Reuni Akbar 212 tak lepas dari pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada September 2016. Saat itu, Ahok bicara, mengutip, dan menafsirkan salah satu ayat di dalam Al Quran yang kemudian oleh umat Islam dianggap sebagai bentuk penghinaan.

Ahok diadili dan dinyatakan bersalah menghina atau menistaan agama sehingga pada Mei 2017 divonis 2 tahun penjara.

Aksi damai umat Islam dalam Aksi Bela Islam –cikal bakal Reuni Akbar 212—telah terjadi berulang-ulang pada era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Baca: Diisukan Dipanggil Istana karena TvOne Tayangkan Aksi 212, Begini Penjelasan Karni Ilyas

Puncak Aksi Bela Islam digelar pada 2 Desember 2016 yang dihadiri jutaan orang dan ini yang kemudian melahirkan istilah Reuni Akbar 212 (2 Desember).

Tapi, aksi umat Islam pada era Gubernur Ahok pada  2 Desember 2016 sangat beda dengan aksi umat Islam pada 2 Desember 2018 atau saat Jakarta dimpimpin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca: Disebut-sebut Akan Batalkan Pembelian 188 Unit Pesawat dari Boeing, Begini Tanggapan Lion Air

Perbedaan aksi umat Islam pada era Gubernur Ahok dan Gubernur Anies hasil penelusuran Wartakotalive,com dari sejumlah sumber yang sangat kontras.

1. Zaman Ahok dihadiri Joko Widodo, zaman Anies dihadiri Prabowo Subianto

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla menghadiri aksi bela Islam 2 Desember 2016 atau 212. (tribunnews.com)
Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla diikuti sejumlah menteri seperti Menkopolkam Wiranto menghadiri aksi Bela Islam 2 Desember 2016.

Joko Widodo alias Jokowi,  Jusuf  Kalla, Wiranto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Panglima TNI duduk di panggung utama berdampingan dengan Habib Rizieq Shihab.

Rizieq Shihab adalah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), salah satu pelopor Aksi Bela Islam 212. Jokowi, Jusuf Kalla, dan sejumlah pejabat terkait juga ikut melaksanakan salat jumat beserta peserta aksi. Jokowi berjalan kaki di tengah hujan saat menghadiri Aksi Bela Islam 212 tersebut.

Tetapi, para Reuni Akbar 212  yang digelar 2 Desember 2018, Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla serta Kapolri dan jajaran cabinet Jokowi tidak hadir.

Jokowi memilih bersepedaan di Bogor dan Jusuf Kalla menghadiri acara di Argentina.

Seperti diberitakan Setkab.go.id,  Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali kunjungan kerjanya di Provinsi Jawa Barat, Minggu (2/12/2018), dengan bersepeda santai.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved