Pilpres 2019
Ketum PROJO: Jangan Sampai Pilpres dan Pileg 2019 Dipenuhi Hoaks dan Fitnah
Jambore Kebangsaan diikuti seluruh perwakilan 38 kabupaten kota se-Jawa Timur. Temanya Nawacita Bukti Nyata Sinergi Membangun Negeri.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - " Jangan sampai Pileg dan Pilpres 2019 ini dipenuhi oleh hoaks dan fitnah. Karena bukan hanya merusak persatuan bangsa, tapi menurut Ketua Umum PROJO, Budi Arie Setiadi, juga membawa demokrasi dan peradaban ke comberan sejarah."
Demikian disampaikan Budi Arie Setiadi dalam sambutannya saat Projo Jawa Timur mengadakan Jambore Kebangsaan dari Senin (26/11) hingga Selasa (4/12/2018) bertempat di Bumi Perkemaham WEGO (Wisata Edukasi Gondang Outbond ) Lamongan Jawa Timur.
Jambore Kebangsaan diikuti seluruh perwakilan 38 kabupaten kota se-Jawa Timur. Temanya Nawacita Bukti Nyata Sinergi Membangun Negeri.
"Karena kerukunan dan persatuan adalah modal utama kita . Karena itu jangan sampai pilpres dan pileg 2019 ini dipenuhi oleh hoaks dan fitnah," jelas Budi Arie Setiadi .
Untuk itu dia mengatakan kepeminpinan Joko Widodo (Jokowi) harus terus dilanjutkan.
Baca: Projo Jawa Timur Gelar Jambore Kebangsaan di Lamongan
Karena imbuhnya, pembangunan Sumber Daya Manusia akan jadi titik berat program Jokowi untuk 5 tahun ke depan. Sehingga akan menghasilkan SDM- SDM yang tangguh , cerdas dan berkarakter kuat.
"Kepemimpinan Jokowi harus terus dilanjutkan. Kemajuan bangsa ini ke depan harus diabdikan seluruhnya bagi segenap tumpah darah ibu pertiwi, " tegas Budi.
Lebih lanjut ia menjelaskan bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki karakter. Bangsa yang punya harga diri dan martabat. Bangsa yang memiliki etos kerja yang kuat.
"Semua itu harus kita terus tumbuhkan sebagai syarat agar bangsa Indonesia menjadi salah satu bangsa besar di dunia, " ujar Budi Arie Setiadi.
Jambore Kebangsaan DPD PROJO Jawa Timur diikuti oleh seluruh fungsionaris PROJO se Jatim ini , selain untuk memperkuat wawasan kebangsaan juga untuk membentuk gugus tugas tingkat kecamatan hingga desa- desa.(*)