Senin, 6 Oktober 2025

Pesawat Lion Air Jatuh

Ketua DPR Dorong Pemerintah Lakukan Audit dan Investigasi Terkait Kecelakaan Lion Air JT610

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mendorong pemerintah untuk melakukan audit dan investigasi terhadap perusahaan-perusahaan penerbangan.

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUN/ABRAHAM DAVID
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mendorong pemerintah untuk melakukan audit dan investigasi terhadap perusahaan-perusahaan penerbangan.

Hal tersebut mengingat kecelakaan yang baru saja terjadi dari Lion Air JT 610 yang jatuh di Perairan Karawang, Senin (29/10/2018).

"Pertama audit terhadap mesin-mesin pesawat karena ini sudah peristiwa yang bukan pertama kali," ujar Bamsoet, sapaan karibnya, di Crisis Centre Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (30/10/2018).

Izin terbang sejumlah maskapai penerbangan, termasuk Lion Air, dikatakan Bamsoet juga harus lebih diperketat kalau betul-betul tidak safe.

"Ini karena kan menyangkut nyawa semua manusia," ujarnya.

Baca: Jokowi Tinjau Proses Evakuasi Korban Lion Air JT 610 di Pelabuhan Tanjung Priok

Namun, Bamsoet tidak mau pemerintah terburu-buru memutuskan untuk menghentikan operasional maskapai Lion Air.

"Kami tidak mau sampai ke sana, karena kalau itu cepat-cepat diambil keputusan itu akan merugikan masyarakat pengguna transportasi penerbangan," tambahnya.

Yang menjadi fokus menurut Bamsoet sekarang adalah bagaimana izin terbang tersebut bisa aman bagi semuanya, dan tidak asal sembarang dikeluarkan.

"Ini kan kita tahu pesawat ini pernah mengalami kendala sebelumnya tapi masih diberikan izin terbang," tegasnya.

Bahkan, Bamsoet juga meminta pemerintah menyelidiki pemberi izin terbamg Lion Air JT 610.

"Dan kalau perlu, pemberi izinya diberi sanksi jika ada unsur kesengajaan," pungkasnya.

Baca: Marahi Pemilik Akun Diduga Hina Agama, Deddy Corbuzier: Jangan Pikir Anda Bisa Bebas!

Sebelumnya, diberitakan TribunBali.com, pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 610 yang Senin (29/10/2018) pagi jatuh di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, ternyata pada Minggu (28/10/2018) malam menerbangi rute Bandara I Gusti Ngurah Rai (Bali) menuju Bandara Soekarno-Hatta Tangerang.

Pesawat tersebut dengan nomor registrasi PK-LQP itu menerbangi rute tersebut (Denpasar-Soekarno Hatta) menggunakan nomor penerbangan berbeda.

“Benar, sebelumnya memang pesawatnya terbang rute Denpasar ke Jakarta semalam. Nomor penerbangannya JT-43 semalam,” ucap sumber yang tidak dapat disebutkan namanya kepada Tribun Bali, Senin (29/10/2018).

Menurut sumber itu, saat masih di Bandara I Gusti Ngurah Rai, pesawat sempat bermasalah.

Namun, masalah itu ditangani teknisi saat itu juga, dan kemudian dinyatakan layak terbang kendati mengalami delay(penundaan).

“Seharusnya take off (lepas landas) dari Ngurah Rai pukul 19.30 WITA tapi baru take off pukul 22.20 WITA. Dan delay(keterlambatan) ini berdampak ke beberapa maskapai lain,” ucap sumber tersebut.

Baca: TERPOPULER- PSI Sindir Isu Jenazah saat Debat Soal SARA, Timses Prabowo Geram: Kami Kecewa!

Sementara itu, Presiden dan CEO Lion Air Group, Edward Sirait, mengakui kondisi pesawat Lion Air JT 610 jurusan Jakarta-Pangkalpinang sempat mengalami kendala teknis sebelum terbang.

Namun, ia mengklaim kondisi teknis yang tidak ia rinci itu sudah ditangani oleh pabrik pesawat.

"Ada laporan masalah teknis, tapi sudah dikerjakan sesuai prosedur maintenance yang dikeluarkan pabrikan pesawat," kata Edward saat konferensi pers di Bandara Seokarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Senin (29/10/2018).

Sebelum melakukan penerbangan Jakarta-Pangkalpinang, Lion Air JT 610 terbang dari Denpasar ke Jakarta (Cengkareng).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved