Kamis, 2 Oktober 2025

Pesawat Lion Air Jatuh

CEO Lion Air: Kemarin Memang Ada Laporan Masalah Teknis Tapi Sudah Dikerjakan Sesuai Prosedur

Menurut CEO Lion Air, Edward Sirait, kondisi pesawat Lion Air PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 itu dinyatakan layak terbang.

Editor: Johnson Simanjuntak
Kompas.com
Sebelum pesawat Lion Air jatuh, sang pilot sempat meminta kembali ke bandara Soekarno-Hatta 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-610 terakhir terbang dari Denpasar, Bali menuju Cengkareng, Jakarta, Minggu (28/10/2018) kemarin.

Menurut CEO Lion Air, Edward Sirait, kondisi pesawat Lion Air PK-LQP jenis Boeing 737 MAX 8 itu dinyatakan layak terbang.

"Memang ada laporan mengenai masalah teknis. Dan masalah teknis ini sudah dikerjakan dengan prosedur dan maintenance yang dikeluarkan pabrikan pesawat," jelas Edward Sirait dalam konferensi pers seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas TV dalam program Breaking News, Senin (29/10/2018).

Ia juga menegaskan bahwa hingga posisi kemarin Minggu (28/10/2018), sebelum berangkat, pesawat dinyatakan layak terbang oleh engineer yang memiliki wewenang untuk merilis pesawat.

"Saya yakinkan bahwa pesawat ini dirilis terbang oleh engineer kami," tegasnya.

Sebelum ini ia juga menjelaskan Pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 merupakan pesawat baru dan generasi terbaru dari Boing 737-Max generasi ke-8 (Max 8).

Baca: Kata Pengamat Ihwal Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610

Edward Sirait menjelaskan, pesawat Boing 737-Max 8 ini baru saja dimiliki Lion Air.

"Baru kami terima 13 Agustus 2018. Sampai di Jakarta 13 Agustus 2018. Dan kami terbangkan untuk komersial 15 Agustus 2018. Pesawat ini, pesawat baru, generasi terbaru Boing 737-Max 8," ujar Edward Sirait.

Ia juga menegaskan, hingga posisi kemarin Minggu (28/10/2018) terakhir sebelum berangkat, pesawat dinyatakan layak terbang oleh engineer yang memiliki wewenang untuk merilis pesawat.

Senada juga Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan pesawat yang terbang dengan nomor penerbangan JT-610 itu laik beroperasi.

Bahkan pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 tersebut terbilang pesawat baru dua bulan dioperasikan tepatnya sejak 15 Agustus 2018 lalu.

"Pesawat dengan regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8. Pesawat ini buatan 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018. Pesawat dinyatakan laik operasi," papar Danang melalui keterangan resminya, Senin (29/10/2018).

Edward Sirait juga menjelaskan, pesawat ini dikomandoi Capten Bhavye Suneja dengan copilot Harvino bersama enam awak kabin.

Menurut CEO Lion Air, Edward Sirait, Capten Bhavye Suneja memiliki 6000 jam terbang.

"Capten penerbang ini sudah mempunyai 6000 jam terbang dan sudah sering membawa pesawat dari Indonesia, dari Manado menuju Cina juga sudah banyak menerbangkan pesawat ini," jelas Edward Sirait.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved