Berita Parlemen
DPR Ingatkan Peran RRT Bangun Perdamaian di Jalur Maritim
ahri Hamzah merangkai ulang sejarah soal jalur maritim kuno dan misi agama yang telah menyatukan Tiongkok dan Nusantara.
Pada abad ke-15, 5 abad yang lalu, di bawah perintah Kaisar Yongle, salah satu kaisar terbesar di Dinasti Ming, salah satu laksamana Kaisar yang terbesar dikirim untuk berlayar di sepanjang tujuh lautan.
“Ini nantinya akan menjadi Jalur Sutra maritim. Ini adalah rute yang sama dengan yang kami tinjau kembali melalui Inisiatif Jalan Raya Maritim atau BRI,” imbuhnya sembari mengatakan sangat percaya apa yang telah menjadi kisah sukses di masa lalu dapat menjadi kisah yang indah untuk masa depan, untuk kehidupan yang lebih baik dari umat manusia.
“Karena itu, saya mewakili negara maritim dengan 75 persn wilayahnya adalah laut, dengan garis pantai yang paling, peringkat ke-4 negara terpadat, populasi Muslim terbesar di dunia, dan yang paling penting, memiliki kesan paling dalam hal undangan untuk mengembangkan jalan sutra maritim," pungkas legislator dapil Nusa Tenggara Barat itu.(*)