Gempa di Sulteng
Basarnas: Evakuasi Korban Gempa Sulteng Terkendala Akses Jalan dan Penerangan
Di hari ke -6 penangan gempa-tsunami Sulteng, Basarnas menyebut pihaknya masih menggunakan genset di sejumlah lokasi.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan SAR Nasional (Basarnas) menyebut minimnya akses penerangan dan kendaraan berat menjadi kendala dalam melakukan proses penyelamatan pasca gempa dan tsunami yang menerjang wilayah Sulawesi Tengah.
Kendati akses listrik sudah tersedia, namun pencarian belum dapat dilakukan secara optimal.
Baca: Menko Polhukam Gerakkan Aparat Pemda Sulteng untuk Layani Rakyat
Di hari ke -6 penangan gempa-tsunami Sulteng, Basarnas menyebut pihaknya masih menggunakan genset di sejumlah lokasi.
"Memang sudah ada listrik yang masuk, tetapi masih belum optimal. Kami masih menggunakan genset di beberapa lokasi," Kabiro Perencanaan Badan Sar Nasional, RI Abdul Haris, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (4/10/2018).
Haris mengatakan pihaknya kini masih fokus pada pencarian, penyelamatan, dan evakuasi korban di sejumlah lokasi.
Namun Haris mengatakan proses evakuasi korban masih terkendala akses jalan masuk ke lokasi.
"Kesulitan untuk memasukkan alat berat ke lokasi kejadian karena akses jalan terputus." ujarnya.
Sementara fokus penyelamatan korban ada Basarnas ada di Roa-roa, Sigi, Balaroa, Petobo, Mamboro, Pantai Talise, Grand Mercure, Mandala Finance, dan Tafiz Jalan Kartini.
Sementara memasuki hari ke-6 penangan, BNPB mencatat korban meninggal akibat gempa bumi dan tsunami di Sulteng mencapai 1424 orang.
"Hingga siang ini kami mencatat sebanyak 1424 meninggal dunia, ditemukan di beberapa lokasi," ujar Sutopo.