Gempa di Sulteng
Jokowi: Saya Tidak Melihat Ada Penjarahan Toko, Dalam Keadaan Darurat Jangan Masalahkan Hal Kecil
"Dalam keadaan darurat jangan masalahkan hal-hal yang kecil, yang sebetulnya tidak jadi masalah dasar," kata Jokowi.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengaku tidak melihat peristiwa penjarahan sejumlah toko yang dilakukan warga Palu, Sulawesi Tengah, pasca terjadinya gempa bumi 7,4 SR dan tsunami.
"Saya tidak melihat dilapangan seperti itu, karena toko-toko tutup, itu mungkin ada satu-dua peristiwa," ujar Jokowi, Jakarta, Senin (1/10/2018).
Menurut Jokowi, informasi yang diterima ada sebagian pemilik toko mempersilahkan masyarakat untuk mengambil produk yang dijual dan hal ini bentuk bantuan pemilik toko kepada saudaranya yang terkena musibah.
"Dalam keadaan darurat jangan masalahkan hal-hal yang kecil, yang sebetulnya tidak jadi masalah dasar," kata Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengklarifikasi berita bahwa pemerintah izinkan warga ambil barang dari toko pasca gempa.
Baca: Kisah Atlet Paralayang Singapura Berjibaku Bertahan Hidup Saat Tsunami Menerjang Palu
Mendagri menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya. Tjahjo saat ini ada di Palu. Dan saat kejadian, sedang ada di sekitar bandara.
Dalam rapat dengan Pemda setempat, bahkan Mendagri telah meminta Gubernur Sulawesi Tengah, agar secepatnya membantu masyarakat yang sedang butuh bantuan, terutama makanan dan minuman.

"Dalam rapat saya minta Pemda fasilitasi untuk membeli minuman dan makanan di toko yang jual. Berikan dulu kepada pengungsi dan yang dirawat di rumah sakit," Mendagri mengklarifikasi dari Palu, Sulteng, kepada awak media, Minggu (30/9/2018).
"Cari yang punya toko dibeli dulu dan saya minta pengawalan satpol PP dan Polri, kemudian bagikan makanan tersebut," jelasnya lebih lanjut.
Selain itu Mendagri juga meminta kepada Gubernur Sulteng untuk bergotong royong membeli minuman dari toko yang tutup.
Mendagri pun turut bergotong royong menyumbang dana untuk membeli makanan dan minuman. Karena itu situasi darurat, apa yang bisa dikerjakan, harus dikerjakan menolong warga.
"Kondisi darurat makan minum belum masuk. Ya bantu masyarakat yang perlu makan minum. Dan saya minta langsung ke Gubernur untuk beli minuman dari toko yang tutup uang gotong royong. Mendagri ikut beli juga," ucapnya.