Pemilu 2019
Jokowi Imbau Semua Pihak Tak Menggunakan Isu Sensitif SARA atau Fitnah
Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa kegiatan dukung-mendukung dalam Pemilu harus dilakukan dalam konteks yang sehat dan fair.
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa kegiatan dukung-mendukung dalam Pemilu harus dilakukan dalam konteks yang sehat dan fair. Dengan demikian, masyarakat bisa menjadi semakin dewasa dan matang dalam berpolitik.
"Kemudian juga masyarakat bisa menguji ide, menguji gagasan, menguji program yang disampaikan atau yang telah dilaksanakan," kata Presiden Jokowi di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018) seperti disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam rilisnya.
Penyampaian ide, gagasan, dan program tersebut menurut Jokowi penting untuk dilakukan agar demokrasi di Tanah Air semakin dewasa dan matang.
Baca: Ku Tepati Janjiku, Daripada Bercerai Lebih Baik Mati, Status FB Nono Dua Jam Sebelum Gantung Diri
"Saya kira Pemilu ini adalah kontestasi gagasan, kontestasi hasil kerja, kontestasi prestasi, kontestasi rekam jejak," lanjutnya.
Oleh karena itu, Jokowi mengimbau kepada semua pihak agar dalam Pemilihan Umum maupun Pemilihan Presiden 2019, tidak memakai isu sensitif seperti SARA ataupun dengan cara-cara fitnah.
"Saya kira (penggunaan isu SARA dan fitnah) tidak mendewasakan, tidak mematangkan demokrasi kita," tandasnya.
Dalam kesempatan ini, Presiden didampingi oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.