Final Stand Up Comedy, Bamsoet: Hari Ini Anggota DPR Harus Terima Kritik Masyarakat
Mulai dari Pameran Foto 'Warna-Warni Parlemen' hingga Pameran Lukisan 'Kepada Republik'.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menggelar serangkaian acara dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 MPR/DPR RI, masyarakat pun turut dilibatkan.
Memberikan sambutannya dalam rangkaian kegiatan itu, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan bahwa parlemen mengajak masyarakat untuk hadir dan merayakan bersama momen ulang tahun itu dalam sejumlah kegiatan.
Mulai dari Pameran Foto 'Warna-Warni Parlemen' hingga Pameran Lukisan 'Kepada Republik'.
"DPR mengajak masyarakat untuk bersama-sama merayakan Ultah ke-73 ini melalui pameran lukisan, pameran foto," ujar Bamsoet, di Gedung Nusantara III DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).
Bahkan puncaknya DPR menggelar Final Lomba Stand Up Comedy 'Kritik DPR'.
Para Komika mewakili masyarakat menyampaikan kritik mereka terhadap kinerja parlemen serta bagaimana masyarakat memandang DPR selama ini.
"Dan yang tak kalah penting adalah lomba Stand Up Comedy dan lomba kritik DPR, saya tidak tahu kritik DPR di mata masyarakat," kata Bamsoet.
Politisi Golkar itu pun menegaskan parlemen selama ini sangat 'rajin' mengkritisi pemerintah, namun kini anggota DPR harus mau menerima kritikan tersebut.
"Ketika selama ini para anggota DPR sering melakukan kritik kepada pemerintah, maka hari ini anggota DPR yang harus mendapatkan kritik dari masyarakat," kata Bamsoet.
Lomba Stand Up Comedy 'Kritik DPR' merupakan upaya parlemen dalam menyingkirkan stigma negatif yang menempel selama ini bahwa DPR anti kritik.
Terdapat 11 komika yang telah memasuki babak final, setelah sebelumnya melewati babak penyisihan.
Penampilan mereka akan dinilai oleh 3 dewan juri, yakni Cak Lontong, Effendi Gazali, dan Iwel Sastra.
Nantinya mereka akan memperebutkan hadiah sebesar Rp 10 juta.