Teror Bom Molotov
Rumah Penggagas #2019GantiPresiden Diteror Bom Molotov, Ini Kesaksian Satpam
"Hari Minggu kemarin, ada yang tanya rumah Pak Mardani di mana, saya enggak tahu tujuan dan keperluannya apa," ungkapnya
Laporan Reporter Warta Kota, Muhammad Azzam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kediaman Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga penggagas tagar dan gerakan #2019Ganti Presiden, Mardani Ali Sera, mendapat teror bom.
Kediaman Mardani di kompleks Perumahan Iqro, Jalan KH Ahmad Madani, Kelurahan Jati Makmur, Pondok Gede, Bekasi, dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal, Kamis (19/7/2018) dinihari pukul 03.00 WIB.
Menurut Eprada Sandyaka (32), petugas keamanan setempat, sebelum kejadian ada sejumlah orang mencurigakan menanyakan rumah Mardani Ali Sera.
"Hari Minggu kemarin, ada yang tanya rumah Pak Mardani di mana, saya enggak tahu tujuan dan keperluannya apa," ungkapnya kepada awak media di lokasi.
Lanjut Eprada, ada juga orang yang datang membawa kamera mengaku ingin melakukan survei, untuk mengantarkan undangan.
Baca: Selain Pelumas dan SPBU, Shell Juga Ingin Berbisnis LNG di Indonesia
"Temen saya yang cerita waktu itu saat jaga, ada yang mau antar undangan. Tapi saya bingung kok mau antar undangan pakai survei dulu," katanya.
Ia mengungkapkan, saat kejadian, dirinya bersama temannya sedang berjaga di Pos Keamanan Lembaga Tahfidz Quran (LTQ) Iqro, yang jaraknya hanya empat meter dari rumah Mardani Ali Sera.
Baca: Satpol PP Kota Depok Gencar Segel Perumahan dan Hunian Kluster Tak Berizin
"Sekitar jam 3 subuh, saya lihat ada suara ranting di kebun samping rumah Pak Mardani, saya hiraukan aja awalnya. Eh, selang beberapa menit ada suara botol pecah, saya langsung teriakin dan kabur ke belakang kebun kosong," tuturnya.
Ia mengatakan, pelaku berjumlah dua orang mengenakan helm dan jaket hitam. Saat kejadian, Mardani Ali Sera tidak ada di rumah, hanya ada saudara dan dua anaknya.
"Pas kejadian orang rumah tidak tahu, soalnya posisi lagi pada tidur, baru tahu ketika subuh saat keluar rumah ada pecahan botol. Nah, dari situ langsung dilaporkan ke pihak yayasan Perumahan Iqro dan kemudian dilaporkan ke polisi," jelasnya.