Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilu 2019

Ketum PSI Sebut Bawaslu Bertindak Diskriminatif Terkait Laporan Dugaan Pelanggaran Iklan Kampanye

Ia membantah bila logo dan nomor urut PSI yang ada di materi tersebut digunakan sebagai iklan kampanye

Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie bersama sejumlah fungsionaris partai mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (22/5/2018) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie menilai Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bertindak diskriminatif terkait pelaporan dugaan pelanggaran iklan kampanye.

Padahal, kata Grace, banyak partai politik lain yang berikan dengan menampilkan logo hingga nomor urut. Ia mengaku tak habis pikir mengapa Bawaslu mendiamkan parpol lain.

Baca: Penuhi Undangan Pemeriksaan, PSI Datangi Bareskrim Polri

"Padahal banyak partai politik lain yang beriklan dengan menampilkan logo, nomor urut, dan foto petinggi partai," ujar Grace di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (22/5/2018).

"PSI akan melawan ketidakadilan yang dilakukan Bawaslu," tegasnya lagi.

Grace pun memaparkan materi PSI di koran Jawa Pos edisi 23 April 2018 tidak mengandung visi, misi, program, ataupun citra diri PSI.

Materi itu, kata dia, memuat nama-nama hasil polling internal kandidat wakil presiden dan kabinet Jokowi di 2019, yang disosialisasikan melalui koran lokal dalam rangka meminta masukan dari publik.

“Dalam materi tersebut tidak ada satu pun foto pengurus DPP PSI, justru yang muncul adalah elite-elite partai lain. Tidak ada ajakan memilih atau upaya untuk meyakinkan pemilih. Karena memang publikasi tersebut ditujukan sebagai pendidikan politik masyarakat, polling untuk menampung aspirasi masyarakat,” ungkapnya.

Ia membantah bila logo dan nomor urut PSI yang ada di materi tersebut digunakan sebagai iklan kampanye.

Menurutnya, hal itu semata-mata sebagai keterangan dan pertanggungjawaban untuk menunjukkan kepada publik bahwa PSI adalah pihak yang menyelenggarakan polling.

Baca: Ketua Bawaslu Bantah Komunikasi dengan PBNU Untuk Loloskan PBB

"Logo PSI pun hanya sekitar 5 persen dari total luas halaman koran," kata Grace, sambil menunjukkan kertas berisi materi pendidikan politik PSI tersebut.

“Kasus ini ini tidak membuat PSI pesimis atau patah arang. Justru ini akan membuktikan bahwa kami memang di jalan yang benar,” tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved