Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

Kata Adian Napitupu, Pilpres 2019 Momen Terakhir Buat Para Pendukung Orde Baru

"Saya dan teman-teman bersepakat untuk tetap tidak berpihak kepada kelompok pro Orba. Kami yakin bangsa ini harus berjalan ke depan," ujarnya.

Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Dewan Pembina organisasi Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Adian Napitupulu bersama anggota Pospera lainnya menggelar jumpa pers terkait keterangan para mantan teman ahok, di Jakarta, Sabtu (25/6/2016). Adian membantah bahwa Pospera yang mendalangi pengakuan relawan mantan ahok tentang dugaan kecurangan pada pengumpulan KTP untuk Ahok. TRIBUNNEWS/HERUDIN 


Laporan Reporter Kontan, Dikky Setiawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen PENA 98, Adian Napitupulu beranggapan, momen pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2019 akan menjadi momen terakhir bagi kelompok pendukung Orde Baru (Orba).

Adian mengatakan, karenanya, para kelompok pendukung Orde Baru yang ikut bertarung dalam Pilpres 2019 akan bertempur habis-habisan menggunakan seluruh sumber dayanya.

"Kami menghitung pada 2019 nanti kekuatan mereka terakhir, momentum terakhir politik mereka (Orba)," kata Sekjen PENA 98, Adian Napitupulu dalam konferensi pers penutupan pameran foto dan diskusi tentang 20 Tahun Reformasi di Jakarta, Senin (21/5/2018).

Adian juga mengatakan, pada Pilpres 2019, juga merupakan kedua kalinya kelompok pro reformasi-demokrasi dengan kelompok yang mendukung Orba kembali bertarung dalam pilpres.

"Tahun 2019 adalah 'perang' yang kedua kalinya antara mereka yang pro reformasi dan mereka yang pro orba," kata Adian.

Pura-pura reformis

Adian juga mengatakan, Pilpres 2019 juga akan menjadi momen di mana masyarakat bisa melihat siapa yang sebenarnya pro reformasi atau reformis, dengan pihak yang berpura-pura reformis setelah Orba yang otoriter runtuh tahun 1998 atau 20 tahun silam.

"Dari mana kita melihat kesungguhan mereka yang klaim reformis, akan bisa dilihat dari pilihan-pilihan politik 2019. Siapa yang reformis dan siapa yang dukung kelompok Orba akan terlihat nanti di 2019," papar Adian.

Menurut Adian, karena 2019 merupakan momen terakhir bagi yang pro Orba untuk berkuasa, maka mereka akan menggunakan seluruh sumber kekuatannya, termasuk kekuatan finasial untuk memenangkan pilpres.

Kata Adian, seluruh elemen rakyat yang pro reformasi dan demokrasi akan menolak kembalinya Orba.

"Kami juga akan gunakan seluruh kemampuan, semua jejaring, seluruh kekuatan untuk menghadapi mereka di 2019," kata Adian.  

Baca: Kemendag Beri Mandat Bulog Impor Beras Lagi 500.000 Ton, Jawaban Menteri Pertanian Mengejutkan

Menurutnya, apakah bangsa Indonesia akan kembali ke masa lalu atau berjalan ke masa depan, tergantung dari pertarungan di 2019.

"Saya dan teman-teman bersepakat untuk tetap tidak berpihak kepada kelompok pro Orba. Kami yakin bangsa ini harus berjalan ke depan," ujarnya.

Adian mengingatkan, agar jangan pernah mau kembali ke masa otoriter yang kelam. Salah satunya dengan terus memberikan fakta yang sebenarnya terjadi pada Orba, di antaranya melalui foto-foto tentang hiruk pikuk upaya menumbangkan rezim tersebut yang taruhannya nyawa.

Baca: Di Pasar Spot, Rupiah Sempat Menguat Tipis Pagi Tadi

Ratusan foto dipajang dalam pameran yang digelar secara serentak di 11 provinsi di antaranya di 29 perguruan tinggi atau universitas mulai Aceh hingga Sulawesi.

Acara ini untuk mengingatkan terus menurus apa perjuangan para aktivis politik 20 tahun lalu.

"Perjuangan itu bukan hal yang mudah. Apa yang kita nikmati hari ini tidak bisa dilepaskan dari perjuangan 20 tahun yang lalu," kata Adian Napitupulu.

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved