Penyidik KPK Diteror
Dokter Belum Izinkan Novel Baswedan Kembali Bekerja
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjalani pemeriksaan di Singapura untuk melihat perkembangan perawatan mata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjalani pemeriksaan di Singapura untuk melihat perkembangan perawatan mata kiri Novel setelah operasi dan kondisi mata kanan, pada Senin (21/5/2018) kemarin.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, Novel masih belum dapat bekerja kembali. Tim dokter belum mengeluarkan status bahwa Novel dapat kembali bekerja.
Baca: Inilah Enam Fakta soal Timnas Spanyol untuk Piala Dunia 2018
"Dokter memberikan keterangan bahwa sampai dengan tanggal 28 Juni 2018, Novel masih harus istirahat dan belum bisa mulai bekerja karena menurut dokter masih "unfit for duty"," ujar Kabiro Humas KPK, Febri Diansyah, saat dikonfirmasi, Selasa (22/5/2018).
Dalam pemeriksaan tersebut juga ditemukan bahwa mata kiri Novel telah membaik. Darah yg dibelakang lensa sudah jauh berkurang.
"Penglihatan mata kiri bagian atas yang tadinya tidak terlihat sekarang sudah terlihat," jelas Febri.
Sementara kondisi mata kanan Novel mengalami pertumbuhan pembuluh darah pada lensa mata kanan akibat luka 'carutan' bertambah.
"Respon dokter masih sama dg sebelumnya, bahwa "nothing to do" dg mata kanan selain menjaga kondisi mata kanan tidak menurun," ungkap Febri.
Jika kondisi memburuk, maka akan dilakukan operasi seperti halnya mata kiri.
Seperti diketahui, pihak kepolisian hingga kini belum bisa menemukan pelaku penyerang terhadap Novel Baswedan. Meski telah memakan waktu hingga satu tahun lebih.
Novel disiram air keras oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai shalat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya.