Empat Pesan Bogor Dalam KTT Ulama dan Cendekiawan Muslim
Pertemuan ulama mancanegara dan cendekiawan muslim ini menghasilkan 4 pesan yang bernama Pesan Bogor.
Tasamuh, mengenali dan menghormati perbedaan dalam semua aspek kehidupan.
Syura, mengedepankan konsultasi dan menyelesaikan masalah melalui musyawarah untuk mencapai konsensus.
Islah, terlibat dalam tindakan yang reformatif dan konstruktif untuk kebaikan bersama.
Qudwah, merintis inisiatif mulia dan memimpin umat untuk kesejahteraan manusia.
Muwatonah, mengakui negara bangsa dan menghormati kewarganegaraan.
2. Menjunjung nilai-nilai tinggi paradigma wassatiyyat Islam sebagai budaya hidup secara individual dan kolektif, dengan melambangkan semangat dan eksemplar dari sejarah peradaban Islam
3. Memperkuat tekad untuk membuktikan kepada dunia, bahwa umat Islam sedang mengamati paradigma Wasatiyyat lslam dalam semua aspek kehidupan;
4. Mendorong negara-negara Muslim dan komunitas untuk mengambil inisiatif penyebaran paradigma Wasatiyyat lslam, melalui World Forum of Wasatiyyat Islam, dalam rangka membangun Ummatan Wasatan, sebuah masyarakat yang adil, damai, inklusif, harmonis, berdasarkan pada ajaran Islam dan moralitas
Semoga Allah memberkati kita semua
Bogor, 3 Mei 2018 /17 Sha’ban 1439H
Diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia, di Bogor, Jawa Barat pada 1-3 Mei 2018.
Presiden Jokowi membuka KTT tersebut di Istana Bogor pada Selasa (1/5/2018) lalu.
Baca: Kunjungi Mabes TNI, Jokowi dan Sultan Brunei Kenakan Baju Loreng Militer
Dikatakan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamsuddin mengatakan, acara tersebut merupakan mandat Keppres untuk mempromosikan Islam Wasatiyyah, karena inilah hakekatnya Islam yang menekankan pendekatan jalan tengah.
Pertemuan itu dihadiri oleh 100 tokoh ulama dan cendikiawan muslim dari berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.