Sabtu, 4 Oktober 2025

Jokowi Ajak Imam Besar Al-Azhar‎ Berbincang-bincang di Beranda Istana Merdeka

"‎Yang dibahas tadi prinsipnya adalah bagaimana kita bekerjasama untuk mensyiarkan wasathiyah Islam,"

Tribunnews.com/ Seno Tri Sulistiyono
Presiden Joko Widodo menerima Imam Besar dan Grand Syeikh Al-Azhar, Ahmad Muhammad Ath-Thayeb di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/4/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menerima Imam Besar dan Grand Syeikh Al-Azhar, Ahmad Muhammad Ath-Thayeb di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/4/2018).

Pantauan Tribun di lokasi, Jokowi mener‎ima Grand Syeikh Al-Azhar tersebut di ruangan utama Istana Merdeka dan dilanjutkan dengan berbincang-bincang sembari duduk di sofa beranda belakang.

Jokowi dalam pertemuan ini memakai baju batik cokelat lengan panjang, celana hitam, dan peci hitam.

Baca: Jangan Khawatir, Risiko Operasi Lasik Tidak Sebabkan Kebutaan

Sedangkan, Guru Besar Al-Azhar memakai baju gamis jubah hitam dan mengenakan peci putih.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pertemuan ini dilaksanakan karena besok akan dilangsungkan Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia, yang akan digelar di Bogor, Jawa Barat pada 1-3 Mei 2018.

"‎Yang dibahas tadi prinsipnya adalah bagaimana kita bekerjasama untuk mensyiarkan wasathiyah Islam," ucap Retno di komplek Istana Negara.

Baca: Wali Kota Jakarta Pusat Tak Tahu Massa Yang Hadir Dalam Pesta Rakyat di Monas Capai 100 Ribu Orang

Menurut Retno, Grand Syeikh Al-Azhar menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi oleh dunia muslim banyak sekali dan hal ini tidak dapat diselesaikan jika negara berpenduduk muslim tidak bersatu.

Sebelumnya, ‎Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamsuddin mengatakan, KTT Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia akan dihadiri oleh 100 tokoh ulama dan cendikiawan muslim dari berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.

"Saya mendapatkan mandat dari Keppres untuk mempromosikan Islam Wasatiah, karena inilah hakekatnya Islam yang menekankan pendekatan jalan tengah," ujar Din.

Baca: Kakek Pedagang Ikan Keliling Meninggal Setelah Didatangi Penagih Utang

Din menjelaskan, umat Islam dinyatakan dalam Alquran sebagai umat jalan, tentu dengan kriteria tidak sekadar moderat, toleran, penuh dengan tenggang rasa, sehingga diperlukan sikap bagi yang bertentangan dengan prinsip wasthiyah Islam.

"Kami pandang ini merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan pertama ke dalam umat Islam dan dunia Islam untuk mengatasi kecenderungan yang bertentangan dengan prinsip, seperti ekstrimisme, radikalisme dan sebagainya," paparnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved