Gempa di Banjarnegara
Kemensos Intruksikan TAGANA dan Tim LDP Tingkatkan Kewaspadaan
Kementerian Sosial mengintruksikan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) dan Tim Dukungan Psikososial (LDP) K
Berdasarkan keterangan BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara gempa susulan pertama terjadi pada Sabtu (21/4) pukul 04.53 WIB dengan kekuatan 2,1 Skala SR, disusul gempa berikutnya pada 07.57 WIB dengan kekuatan 2,1 SR. Gempa susulan ketiga terjadi pada pukul 18.09 WIB dengan kekuatan gempa 3,4 SR.
“Gempa susulan pertama, kedua dan ketiga mengakibatkan kepanikan dan ketakutan sehingga masyarakat di Kalibening berhamburan keluar dari rumah menuju titik aman,” paparnya.
Harry mengatakan gempa susulan ketiga juga mengakibatkan korban luka. Berdasarkan hasil pendataan tim TAGANA tercatat korban luka ringan akibat gempa sebanyak tujuh warga di Desa Sidakangen, Desa Kebakalan, Desa Kertosari, Desa Kasinoman, Desa Plorengan.
Walaupun tidak terjadi kerusakan rumah namun menimbulkan kekhawatiran warga. Sehingga mereka bertahan di posko-posko pengungsian.
Mayoritas korban gempa susulan mengalami syok dan luka-luka karena tertimpa bangunan rumah. Mereka dilarikan ke Puskesmas Kalibening oleh Tim SAR Gabungan untuk mendapatkan perawatan medis.
Gempa susulan ketiga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur yaitu ambruknya talud di depan SDN 2 Kertosari mengakibatkan seperempat badan jalan desa tertutup, pohon tumbang dan tanah longsor.
Seperti diketahui bencana alam gempa bumi di Banjarnegara pertama kali terjadi pada Rabu (18/4) pukul 13.28 WIB. Gempa berkekuatan 4,4 SR dengan kedalaman 4 kilometer pada jarak 52 kilometer utara Kebumen. Pusat gempa yang dangkal dengan kondisi tanah gembur mengakibatkan kerusakan cukup parah pada 4 Desa di wilayah Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Akibat peristiwa ini dua orang meninggal dunia atas nama Asep (13) dan Nenek Kasri (100), 35 orang luka-luka, 445 KK/1.939 jiwa mengungsi, dan 194 rumah rusak dengan rincian 86 rumah rusak ringan, 31 rumah rusak sedang, 77 rumah rusak berat. Sementara total kerusakan fasilitas umum 3 sekolah, 3 masjid dan 1 mushalla.