Pilpres 2019
Prabowo Diusung Gerindra Sebagai Calon Presiden, Istana Sebut Jokowi Sudah Punya Kalkulasinya
"Pasti beliau bisa mengkalkulasi mana-mana daerah yang sudah firm (oke) dan selesai, dan saya tidak mau lebih jauh dari itu karena menuju ke politik p
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak istana merespon positif atas kesiapan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mencalonkan diri sebagai presiden periode 2019-2024.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menilai, majunya Prabowo dalam Pilpres 2019 sebagai partner demokrasi.
"Bertanding ada partnernya itu enak, tanggapan saya hanya itu," ujar Moeldoko di komplek Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/4/2018).
Baca: Setahun Kasus Penyerangan Terhadap Novel, Menkumham Minta Kepolisian dan KPK Berkordinasi
Moeldoko pun menilai, Presiden Joko Widodo telah melakukan kalkulasi suara yang akan diraihnya di setiap daerah dalam kontestasi Pilpres 2019.
"Pasti beliau bisa mengkalkulasi mana-mana daerah yang sudah firm (oke) dan selesai, dan saya tidak mau lebih jauh dari itu karena menuju ke politik praktis," kata Moeldoko.
Baca: Diusungnya Prabowo Sebagai Calon Presiden Menggembirakan Kubu Jokowi
Sementara terkait kabar banyaknya para mantan jenderal yang mengeliling Jokowi sebagai bentuk memperkuat pertahanan melawan Prabowo, Moeldoko dengan tegas menepis isu tersebut.
"Dalam politik itu saling memperkuat pasti ada, konteksnya tidak melawan tapi saling memperkuat, jadi jangan artinya nanti kalau itu musuh menjadi tidak baik," papar Moeldoko.
Baca: Politikus Gerindra Sebut Prabowo Bakal Deklarasi Capres di Tempat Leluhurnya Usai Pilkada
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto disebutkan telah menerima mandat untuk maju sebagai Calon Presiden 2019 mendatang dalam Rapat Kordinasi Nasional ( Rakornas) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4/2018).