Rusia Balik Ancam Akan Usir Diplomat Inggris
Rusia balik mengancam akan mengusir diplomat Inggris setelah 23 diplomat mereka diusir.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Rusia balik mengancam akan mengusir diplomat Inggris setelah 23 diplomat mereka diusir.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Jumat (16/3/2018) juga menuduh Inggris melanggar hukum internasional.
Ketegangan geopolitik meningkat setelah Inggris menuduh Rusia menjadi pelaku serangan "peracunan" mantan agen Rusia bernama Sergei Skripal, Minggu (4/3/2018).
Baca: Konflik Suriah, Menlu Rusia: Jutaan Orang Suriah Melihat ke Astana
Lavrov mengatakan Rusia akan mengusir diplomat Inggris.
Ia berharap Skripals segera sembuh segera agar dapat memberikan penjelasan terkait peristiwa yang sebenarnya.
Sebagaimana diketahui terjadi percobaan pembunuhan terhadap Sergei Skripal dan putrinya, Yulia.
Baca: Rusia Akan Segera Ambil Tindakan Balasan Terhadap Inggris
Atas tuduhan Rusia melakukan percobaan pembunuhan dengan meracuni mantan agennya, Inggris mengusir 23 diplomat Rusia.
Selain juga berusaha membangun sebuah koalisi negara-negara untuk menghukum Moskow akibat tindakannya.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan Jumat (16/3/2018) bahwa pemimpin Australia Malcolm Turnbull bergabung dengannya dalam kutukan terhadap serangan Rusia tersebut.
Sebelumnya Amerika Serikat, Perancis dan Jerman juga mengutuk aksi Rusia.
Rusia membantah tudingan sumber racun saraf, dan mengatakan itu bisa saja dari negara lain. Untuk itu menuntut Inggris untuk berbagi sampel yang dikumpulkan oleh penyidik.
Duta besar Rusia di Inggris mengatakan proses pemulangan 23 diplomat tersebut akan mengurangi staf di Kedutaan besar sekitar 40 persen.