Sabtu, 4 Oktober 2025

Sistem Elektronik Pemerintah Kota Los Angeles Jadi Korban Peretasan Tiga Mahasiswa Surabaya

Tiga mahasiswa asal Surabaya meretas sistem keamanan di 44 negara. Mereka juga menyasar sistem elektronik Pemerintah Kota Los Angeles.

Editor: Adi Suhendi
Warta Kota/Mohamad Yusuf
Sebanyak tiga orang peretas atau hacker dihadirkan pada rilis Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya di Mapolda Metro Jaya, Kebayoranbaru, Jakarta Selatan, Selasa (13/3/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga mahasiswa asal Surabaya meretas sistem keamanan di 44 negara.
Mereka juga menyasar sistem elektronik Pemerintah Kota Los Angeles.

Kepala Subdirektorat Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, AKBP Roberto Pasaribu mengatakan, ketiga mahasiswa itu, meretas 44 negara yang memiliki basis data pelanggan yang banyak.

"Semua bergerak di bidang bisnis atau private bisnis," ujar Roberto di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/3/2018).

Baca: Retas Sistem IT di 44 Negara, Hacker Mahasiswa Surabaya Masing-masing Raup Rp 200 Juta

Roberto tak bisa merinci perusahaan yang menjadi korban para peretas.

Tak hanya perusahaan yang disasar.

Namun, di Amerika Serikat, mereka meretas sistem elektronik Pemerintahan Kota Los Angeles.

"Untuk situs pemerintahan yang terdeteksi baru satu, The City of Los Angeles, Amerika. Sistem elektronik ya, bukan situs yang mereka retas," ujarnya.

Baca: Retas Sistem IT di 44 Negara, Hacker Mahasiswa Surabaya Masing-masing Raup Rp 200 Juta

Subdirektorat Siber Ditkrimsus Polda Metro Jaya dan Polrestabes Surabaya meringkus tiga tersangka pelaku peretasan sekitar 3.000 sistem elektronik dan situs internet di 44 negara.

Tersangka berinisial AN (21), ATP (21), dan KRS (21) berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Surabaya, Jawa Timur. Mereka melakukan peretasan sejak 2017.

Roberto menerangkan, para tersangka menggunakan metode SQL Injection melalui bahasa pemrograman untuk melakukan peretasan. Ketiga pelaku merupakan anggota komunitas peretasan Surabaya Black Hat.

Baca: Polda Jatim Mengaku Pernah Bina Dua Tersangka Peretas Situs Berbagai Negara

Dalam pengungkapan kasus, polisi mendapatkan informasi dari Biro Investigasi Federal Amerika Serikat atau FBI dan Internet Crime Complaint Center atau IC3 yang berpusat di New York, AS, mengenai peretasan yang dilakukan di Indonesia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved