Jumat, 3 Oktober 2025

Retas Sistem IT di 44 Negara, Hacker Mahasiswa Surabaya Masing-masing Raup Rp 200 Juta

Tiga mahasiswa Surabaya meretas ribuan sistem IT di 44 negara dengan keuntungan masing-masing Rp 200 juta.

Editor: Adi Suhendi
TribunnewsBogor.com/Damanhuri
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga mahasiswa Surabaya meretas ribuan sistem IT di 44 negara dengan keuntungan masing-masing Rp 200 juta.

Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Roberto Pasaribu menyampaikan, pundi rupiah yang mereka dapatkan dalam bentuk Paypal dan Bitcoin.

Uang itu mereka kumpulkan selama aktif meretas sejak 2017 lalu.

Baca: Alasan Jusuf Kalla Minta Investasikan Dana Haji di Arab Saudi

"Rp 50 juta sampai Rp 200 juta per orang," tutur Roberto di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (13/3/2018).

Para pelaku berinisial NA (21), KPS (21), dan ATP (21) itu meminta sejumlah uang dengan nominal bervariasi.

Setelah berhasil membobol sistem, mereka menawarkan perbaikan.

Baca: Ribuan Sistem IT di 44 Negara Jadi Korban Hacker Mahasiswa Surabaya

Apabila ditolak maka akan langsung dirusak.

"Ini kan hampir tiap-tiap orang 600 website. Bukan website saja tapi sistem IT," jelas dia.

Para hacker yang menjadi bagian dari Komunitas Surabaya Black Hat (SBH) itu melancarkan aksinya dengan menggunakan metode SQL Injection untuk merusak database.

Baca: Fakta Soal Kecelakaan Minibus di Tanjakan Emen: Korban Luka, Sopir Tembak, dan Sebab Mobil Terbalik

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono Argo mengatakan, pengungkapan kasus tersebut setelah pihak kepolisian menerima informasi dari pusat pelaporan kejahatan di New York, Amerika Serikat.

Bahwa terdata puluhan sistem berbagai negara rusak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved