Minggu, 5 Oktober 2025

Hadapi Tahun Disrupsi, Rizal Ramli: Pikiran Harus Terbuka, Jangan Sampai Jadi Fosil

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, disrupsi didefinisikan sebagai hal yang tercabut dari akarnya.

Editor: Johnson Simanjuntak
Theresia Felisiani/Tribunnews.com
Rizal Ramli 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Di dunia usaha, tahun 2018 banyak menjadi kecemasan karena ada tantangan baru yakni disrupi.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, disrupsi didefinisikan sebagai hal yang tercabut dari akarnya.

Jika diartikan dalam kehidupan sehari-hari, disrupsi adalah sedang terjadi perubahan yang fundamental atau mendasar.

Diantaranya yang membuat terjadi perubahan yang mendasar ialah evolusi teknologi yang menyasar sebuah celah kehidupan manusia.

"Ada istilah ‎baru yang belakangan populer, yakni disrupsi atau gangguan pada sistem. Kalau di lihat sejarah, setiap sistem ketika diganti yang terjadi penghancuran. Misalnya feodal, lalu datang sistem baru kapitalisme. Feodal ini akan ada sisa-sisanya, tapi hanya sebagai monumen, simbolik," tutur ekonom senior, Rizal Ramli saat memberikan Orasi Ilmiah bertajuk : Dinamika Perekonomian indonesia Tantangan dan Peluang Dalam Disrupsi Ekonomi" di STIE Ahmad Dahlan, Tangerang Selatan, Sabtu (10/3/2018).

Mantan Menko Perekonomian era Gusdur ini mencontohkan, disrupi paling besar yang terjadi saat ini adalah dalam teknologi digital yang merubah sistem hingga cara kerja ‎di sunia marketing, bangking dan finance.

Lantas bagaimana cara kita menghadapi disrupi? menjawab itu, menurut Rizal Ramli masyarakat harus punya pikiran yang terbuka dan mengikuti perkembangan zaman.

"Biasakan berfikir terbuka, jangan Pokoke. Nanti kalau begitu, bisa jadi fosil. ‎Lalu harus punya kemampuan menyortir informasi hingga membuat kreasi menjadi sesuatu yang baru," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved