Minggu, 5 Oktober 2025

Pernah Difitnah PKI‎, Jokowi: Logikanya Tidak Masuk Akal, Saya Masih Balita Kok Difitnah

Presiden Joko Widodo mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh dengan kabar bohong ataupun fitnah yang saat ini banyak terjadi.

Warta Kota/Henry Lopulalan
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Presiden Joko Widodo mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh dengan kabar bohong ataupun fitnah yang saat ini banyak terjadi.

"Jangan gampang dipengaruhi oleh fitnah-fitnah, jangan gampang dipengaruhi oleh kabar-kabar bohong, jangan sampai mencela dan menjelekan, karena kita semua adalah saudara," ujar Jokowi saat penyerahan 15 ribu sertifikat tanah di Bogor, Selasa (6/3/2018).

Baca: Sebelum Ditemukan Tewas, Terdengar Suara Penumpang Saat Sopir Taksi Online Ditelepon Istri

Jokowi lalu menceritakan, dirinya pernah difitnah seorang PKI oleh pihak yang tidak menyukainya.

Baca: Politikus PPP Anggap Biasa Deklarasi Rizal Ramli Sebagai Calon Presiden

Namun hal itu tidaklah masuk akal karena dirinya lahir pada 1961 dan PKI dibubarkan pada 1965.

"Berarti saya baru umur 3-4 tahun, masa ada PKI balita, ya enggak? Lucu banget kan, itu yang memfitnah ngawur, saya kan masih balita kok difitnah seperti itu," tutur Jokowi.

Baca: Terlihat Grogi, Keponakan Setya Novanto Ditegur Hakim

Atas fitnah yang tidak mendasar tersebut, mantan Wali kota Solo itu mengaku bingung sikap apa yang harus dilakukan kepada pelaku penyebar fitnah dirinya.

Baca: MUI Sebut Buzzer Penyebar Gosip Profesi Haram

"Saya kadang juga mau marah ya gimana, enggak marah ya gimana, serba salah, tapi saya juga mau blak-blakan, jadi kalau tidak diingatkan seperti itu, ada loh orang yang percaya, coba logikanya enggak masuk kan? Masih ada yang percaya juga," papar Jokowi.

Baca: Tersangka Baru Korupsi E-KTP Made Oka Masagung Penuhi Panggilan KPK

Jokowi pun berpesan kepada masyarakat Kabupaten Bogor agar tetap rukun dan menjaga persaudaraan, mengingat akan adanya pemilihan Bupati Bogor yang dilaksanakan lima tahun sekali.

"Jangan sampai kita diadu domba, dipecah belah gara-gara pesta demokrasi, gara-gara pilihan gubernur/bupati/walikota atau pilihan presiden. Negara ini negara besar, jangan karena hal-hal kecil seperti itu masyarakat diadu-adu," ujar Jokowi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved