Pilpres 2019
Ketika Jusuf Kalla Tolak Halus Tawaran Jadi Cawapres
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengetahui adanya dorongan agar dirinya maju lagi untuk menjadi calon wakil presiden di Pemilu Presiden 2019.
Ia menjelaskan, dari enam presiden terdahulu, dua Presiden yakni Megawati Soekarnoputri dan BJ Habibie terlebih dahulu menjadi wakil presiden dan kemudian menjadi presiden.
"Artinya tokoh itu (pendamping) harus mantap karena kalau tidak, kalau tidak siap bagaimana. Harus bisa memiliki pengalaman pemerintah. Ya terserah mau birokrat, mau politisi," ujar JK.
JK menegaskan bahwa dirinya mendukung Jokowi maju di Pilpres 2019, meski enggan menyebutkan bentuk dukungan seperti apa yang ia berikan pada Jokowi.
"Ya mendukung, artinya beliau (Jokowi sampai) terpilih," ucap mantan Menko Perekonomian ini.
Baca: Perusahaan Jepang Diminta Sampaikan Permintaan Maaf kepada 400 Peserta Ujian Keperawatan Nasional
Makan Siang Bareng Jokowi
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyempatkan diri santap siang bersama di Istana Merdeka Jakarta.
Di sela blusukan di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin sore, para wartawan pun menanyakan apa saja topik pembicaraan selama santap siang tersebut.
"Urusan investasi, ekspor dan insentif-insentif saja," ujar Jokowi.
Sebab, menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi dapat didongkrak dengan meningkatkan investasi dan ekspor.
Sementara tentang insentif, Presiden berpendapat, perlu diberikan kepada pelaku usaha.
Tujuannya juga untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Jokowi melanjutkan, pembicaraan dengan JK saat santap siang belum selesai.
"Pekan ini, setelah Pak Wapres dari Afghanistan, akan kami matangkan lagi soal itu. Tapi intinya itu sudah mulai, detailnya ada, check list yang harus kita lakukan sudah kelihatan semuanya," ujar Jokowi.
Ia membantah membahas politik dengan Wapres Kalla.
"Hanya soal tadi saja, beneran. Bener kok," ujar Jokowi meyakinkan jurnalis.