Pilpres 2019
Bila Jokowi Percaya Diri Bisa Memilih Cawapres dari Profesional, Seperti SBY Pilih Boediono
Apalagi setelah wakil Jusuf Kalla kemungkinan besar tidak akan maju lagi mendampingi Jokowi karena terganjal aturan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan telah mendeklarasikan Joko Widodo sebagai Calon Presiden 2019 mendatang. Pasca deklarasi, calon wakil presiden pendamping Jokowi semakin santer diperbincangkan.
Apalagi setelah wakil Jusuf Kalla kemungkinan besar tidak akan maju lagi mendampingi Jokowi karena terganjal aturan.
Menanggapi hal tersebut Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan partainya masih menggodok Cawapres pendamping Jokowi. Terdapat tiga hal yang diperhatikan dalam memilih sosok pendamping Jokowi. Pertama menurut Hugo yakni masalah elektabilitas.
"Kalau dari elektabilitas pak Jokowi belum terlalu yakinkan dibutuhkan Cawapres yang mempunyai kemampuan untuk mendongkrak elektabilitas dari pak Jokowi. Karena apapun alasannya di dalam pencapresan ini target pertama yang harus dilewati adalah memenangkan Pilpres 2019," kata Hugo di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, (27/2/2018).
Namun, menurut Hugo apabila Jokowi percaya diri dengan elektabilitasnya di Pilpres 2019, maka dapat memilih pasangannya dari kalangan profesional, seperti yang dilakukan SBY saat manggendeng Boediono di Pilpres ke-2 nya.
Baca: Bawaslu Minta Parpol Patuhi Aturan Prakampanye 2019
"Kriteria yang berikut jadi perhatian sehingga pemerintah ke depan bisa berjalan stabil dengan seorang Wapres yang bisa mensupport sepenuhnya presiden di dalam menjalankan tugas seperti pak Boediono dengan pak SBY di dalam periode ke dua," katanya.
Atau Jokowi bisa memilih cawaprws dari kalangan muda apabila percaya diri dengan elektabilitasnya bisa memenangkan Pilpres. Regenerasi kepemimpinan menurut Hugo juga penting untuk Indonesia ke depannya.
"Lalu kita liat 2024 Itu generasi baru di perpolitikan di indonesia. sehingga perlu tampil orang-orang yang mempunyai proyeksi untuk jadi pemimpin masa depan indonesia," katanya.