16 Tahun Berlalu, Kisah Keluarga Korban Bom Bali I Masih Mengundang Isak Tangis
Saat mengenalkan Erni, suara Bakir tiba-tiba bergetar, dan ia melepaskan kacamata untuk mengusap air matanya.
"Saya berterima kasih dipertemukan dengan AIDA mengantar saya bisa ikhlas menerima. Saya ketemu teman-teman dan saya belajar untuk apa menyimpan dendam. Kalau saya sakit saya tidak bisa berbuat sesuatu untuk anak-anak saya," tutur Erni.
Saat ini, Erni bersama AIDA ke sekolah-sekolah untuk menceritakan kisah yang inspiratif dan memotivasi.
"Saya ceritakan kisah saya bukan mencari dikasihani tapi bagaimana cerita saya bisa motivasi anak-anak sekolah agar tumbuh rasa kasih sayang sehingga tercapai perdamaian. Kekerasan tidak harus dibalas kekerasan. Kebencian juga. Kemarahan bisa dibalas kasih sayang. Itu harapan yang kami miliki dan dengan buku ini semoga bisa menumbuhkan seribu cinta dan kasih sayang," pungkas Erni.