Minggu, 5 Oktober 2025

Arahan JK Agar Perpustakaan Berubah Jadi Digital

"Perpustakaan dipastikan harus mengubah paradigmanya, bahwa perpustakaan bukan lagi deretan buku-buku berdebu

Editor: Johnson Simanjuntak
Rina Ayu/Tribunnews.com
Kepala Perpustakaan Nasional Syarif Bando di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Kepala Perpustakaan Nasional Syarif Bando untuk menciptakan perpustakaan yang bisa menarik pengunjung.

"Perpus(takaan) dipastikan harus mengubah paradigmanya, bahwa perpus bukan lagi deretan buku-buku berdebu tetapi perpus harus dirancang sedemikian rupa dengan bantuan teknologi informasi, sehingga peprus bisa menjangkau masyarakat," kata Syarif di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2018).

Kemudian, ujar Syarief, Wapres JK juga meminta perpustakaan bisa menanamkan kecintaan generasi muda pada buku dan kegiatan membaca.

"Arahan beliau (JK) mestinya tiap hari ada lomba resensi buku, story telling, dan berbagai aktivitas yang memungkinkan anak-anak bisa tertanam di dalam hati nuraninya tentang kecintaan buku-buku terutama di era medsos sangat mendominasi," ucap Syarif.

Baca: Muhammad Taufik: Kalau Mau Negeri Ini Aman, Prabowo Saja

Syarif mengatakan Wapres menginginkan parameter Perpus selanjutnya adalah bukan jumlah pengunjung yang besar.

"Parameter perpus ke depan adalah bukan jumlah pengunjung saja tapi seberapa besar perpus membangun aplikasi teknologi informasi yang memungkinkan masyarakat menjangkau akses imformasi yg ada. Jadi tagline kita adalah perpusatakaan yg menjangkau masyarakat," ujar Syarif.

Syarif mengatakan pihaknya akan mengembangkan masukan dari Jusuf Kalla itu.

Nantinya masukan itu akan dibahas dalam rapat koordinasi Perpustakaan Nasional yang akan digelar pertengahan Maret 2018.

" Rencananya, rapat yang digelar di gedung Perpusnas, Jakarta, itu akan dibuka Jusuf Kalla," ucap Syarif.

Syarif menuturkan Perpustakan Nasional telah memiliki dua program digitalisasi, lembaganya telah menciptakan E-Pusnas yang bisa diunduh di Play Store yang menyediakan buku-buku digital.

Program lainnya adalah Integrated Library System (INLIS), sebagai perangkat lunak manajemen informasi perpustakaan terintegrasi.

Program ini terkoneksi dengan 828 lembaga perpustakaan dan memiliki 2,6 juta konten yang bisa diakses secara full text.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved