Korupsi KTP Elektronik
Saksi Ungkap Kantor Setya Novanto di Menara Imperium Ramai Aktivitas Timses Golkar
Menurutnya usai lepas dari tim sukses, kantor tersebut kosong tanpa aktivitas dan sering dikunci.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat memberikan keterangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Direktur Utama (Dirut) PT Inti Anugerah Kapitalindo, Hariansyah mengaku pernah melihat ada aktivitas tim sukses Partai Golkar saat pemilu 2009 di kantor Setya Novanto (Setnov) yang berlokasi di lantai 27 Menara Imperium, Jakarta Selatan.
Hariansyah merupakan pengusaha yang membeli aset kantor Setya Novanto, pada 11 Februari 2014 silam.
Menurutnya usai lepas dari tim sukses, kantor tersebut kosong tanpa aktivitas dan sering dikunci.
"Iya pak benar (ramai Timses Partai Golkar), tapi saya tidak memastikan karena tidak pernah tanya langsung," ucap Hariansyah saat bersaksi bagi terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (5/2/2018).
Lebih lanjut Hariansyah juga mengakui dirinya sudah mengincar kantor tersebut karena memang ingin memperluas ruangan di Menara Imperium.
Baca: Anies Baswedan: Pintu Air Manggarai Siaga 3
"Kantor kami kan di BCD. Kami butuh perluasan, kami mau yang A juga karena kami lihat sering kosong. Pernah saya menanyakan ke Pak Setya Novanto ingin membeli, saat itu jawabannya lihat nanti," ujarnya.
Akhirnya terjadi kesepakatan, Hariansyah membeli ruangan yang sebelumnya adalah kantor Setya Novanto seharga Rp 5,5 miliar, uang itu sudah diserahkan dengan bukti rekening koran.
Setelah terjadi jual beli, Hariansyah lantas membawa notaris ke rumah Setya Novanto. Disana Hariansyah mengaku bertemu dengan Setya Novanto dan istrinya, Deisti.
Diketahui dalam dakwaan Setya Novanto, diketahui dia memiliki perusahaan bernama PT Murakabi Sejahtera yang berkantor di Menara Imperium, Kuningan, Jakarta Selatan.