Kamis, 2 Oktober 2025

Pilkada Serentak

Yudi Latief Nilai 2 Jenderal Polri Jadi Pejabat Gubernur Masih Perlu Dipertimbangkan

Apalagi, beberapa cagub dan cawagub yang akan bertarung di Pilkada Jabar dan Sumut berlatar belakang TNI/Polri.

Tribunnews.com / THERESIA FELISIANI
Yudi Latief 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Langkah Mendagri Tjahjo Kumolo yang mengusulkan dua jenderal Polri menjadi Pejabat Gubernur (Pj) Jawa Barat dan Sumatera Utara kini menjadi polemik.

Sebab, banyak pihak mengkhawatirkan dua jenderal Polri ini tidak netral.‎

Apalagi, beberapa cagub dan cawagub yang akan bertarung di Pilkada Jabar dan Sumut berlatar belakang TNI/Polri.

Menyikapi hal ini, Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKPPIP) Yudi Latief turut berkomentar menurutnya usulan itu perlu dipertimbangkan lebih lanjut.

Baca: Polisi Bantah Gerebek Rumah Tessa Kaunang, Ini Penjelasannya

"‎Otoritas terkait harus juga mempertimbangkan secara matang, kalau alasan tidak mungkin seluruh deputi 1 Kementerian Dalam Negeri diterjunkan, ya itu masuk akal," ucap Yudi Latief saat ditemui usai Pertemuan Kebangsaan NCBI bertajuk"Mengawal Demokrasi: Menolak Politik SARA, Merawat Kebinekaan," Sabtu (27/1/2018) di Matraman, Jakarta Timur.

Yudi Latief menuturkan ‎pada level berikutnya yang harus diperhatikan yakni pejabat yang diterjunkan menggantikan Kemendagri harus dari institusi kepolisian atau berpeluang pula institusi lain.

"Bisa saja kan, misalnya dari kementerian lain yang jauh lebih imparsial. Tidak harus kedeputian Kemendagri, bisa dari kementerian apalah yang punya wawasan terirorial kedaerahan, mungkin Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal," paparnya.

Yudi menambahkan ‎dipilihnya polisi kemungkinan karena dapat mengamankan dan meredam potensi konflik yang tinggi.

Meski begitu, persepsi masyarakat tetap harus diperhatikan sebelum keputusan diambil.

Baca: Pimpinan Ponpes Al Hidayah Dianiaya, Polisi Minta Warga Tak Mudah Terprovokasi

"Dipilih polisi karena kemampuan meredam potensi-potensi konflik, maka kemudian di doronglah polisi. Sampai disini masuk akal, kenapa polisi dipilih. Tapi lagi-lagi barangkali kebijakan itu harus disesuaikan dengan satu persepsi publik, karena politik bekerja atas dasar persepsi publik. Kalau persepsi politik belum pasti, bisa dipertimbangkan ulang," tambahnya.

‎Diketahui Tjahjo Kumolo selaku Mendagri mengusulkan nama Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Mochmad Iriawan dan Kepala Divisi Propam Polri Irjen Martuani Sormin menjadi Pj Gubernur Jabar dan Pj Gubernur Sumut.

Itu dikarenakan adanya kekosongan kepemimpinan untuk dua provinsi tersebut pada saat pilkada. Usulan Mendagri ini menunggu keputusan Presiden Jokowi.

Jawa Barat bukan tempat asing bagi Irjen Pol M Iriawan. Sebelumnya, polisi yang karib disapa Iwan Bule itu pernah bertugas menjadi Kapolda Jabar.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved