Puluhan Pengungsi Afghanistan dan Sudan Jadi Gelandangan di Jakarta, Padati Trotoar dan Musala
Lebih dari 70 orang dewasa dan anak-anak asal Afghanistan dan Sudan memadati trotoar dan musala warga sekitar Rumah Detensi Kantor Imigrasi Jakarta.
Baca: Di Jalan Sini, ya Cuma Bambang Soesatyo yang Punya Mobil-mobil Keren
Di trotoar yang mulai diguyur hujan itu, Idrus terlihat sibuk mengenakan jas hujan berbahan plastik kepada kedua anaknya, Salim (4) dan Ahmad (5).
Jas hujan tersebut didapatkan dari pemberian warga sekitar.
Sementara, Idrus dan istrinya tak mengenakan jas hujan.
Idrus mengaku bersyukur dan beruntung karena kedua anaknya mendapat jas hujan meski berkualitas rendah.
Jas hujan tersebut dapat membantu anaknya terhindar dari sakit karena guyuran hujan.
Apalagi, lebih sepekan ini wilayah Kalideres diguyur hujan.
Idrus menceritakan, ia dan keluarganya bersama puluhan orang lainnya berangkat datang dari Sudan dengan pesawat dan tiba di Jakarta sejak pertengahan Desember tahun lalu.

Itu dilakukan karena negara asalnya tengah dilanda perang.
Dan Rumah Detensi Kantor Imigrasi Jakbar menjadi pilihan tujuannya atas saran dari temannya.
Semula, ia dan keluarganya berharap bisa mendapat tempat tinggal di dalam rumah detensi tersebut.
Namun, ia dan keluarganya terpaksa tinggal di trotoar karena rumah detensi tersebut tak lagi mampu menampung para pengungsi.
Nasib buruk juga dialami pengungsi asal Afghanistan, Yakub Hussein dan istrinya. Keduanya belum mendapatkan atap terpal dan jas hujan.
Guyuran hujan dalam sepekan terakhir membuat istri Yakub jatuh sakit.
"Istri saya sudah dua hari sakit. Karena hujan dan mungkin kelelahan," ujar Yakub dengan bahasa Inggris yang cukup fasih.