Sabtu, 4 Oktober 2025

Kisah Tragis Penjual Sayur, Wajah Hilang dan Membusuk Karena Terkena Kanker Kulit

Meski wajah dan badan ditutup selimut, bau daging membusuk tercium samar-samar di rumah berdinding tembok bercat biru itu.

Editor: Hasanudin Aco
KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi
Inilah Jemadi, penjual sayur asal Ponorogo yang mukanya hilang digerogoti kanker kulit empat tahun terakhir. Jemadi terbaring lemah di kediamannya di Dusun Slemanan, Desa Bangunrejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur Jumat (19/1/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Siang itu, Jemadi (53), tampak terbaring lemas tak berdaya di lantai beralaskan tikar dan kasur gulung di rumahnya di RT 002/RW 003, Dusun Slemanan, Desa Bangunrejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (19/1/2018).

Meski lemas, Jemadi masih bisa menggerakan tangan dan kakinya.

Sesekali ia menggapai potongan kardus untuk menghalau puluhan lalat yang menghinggap pada wajah dan tubuhnya.

Terlihat belasan lalat beterbangan di sekitar tubuh Jemadi yang tertutup kain hitam.

Lalat itu juga terlihat hinggap di atas tubuh yang terbungkus selimut warna hitam.

Meski wajah dan badan ditutup selimut, bau daging membusuk tercium samar-samar di rumah berdinding tembok bercat biru itu.

Bau itu semakin menusuk saat selimut hitam yang menutup wajah dan badan dibuka.

Baca: Brokoli dan Kembang Kol Dapat Atasi Kanker Kulit

Saat selimut dibuka, tampak wajah Jemadi ditutup topeng dengan bahan kertas bergambar dan masker warna hijau toska.

Tak hanya itu, bagian dagunya terlihat diperban dengan kain kasa.

Topeng kertas dan masker dikenakan Jemadi untuk menutup mukanya. Bukan karena malu atau risih. Wajah Jemadi rupanya menghilang.

Kanker kulit sudah menggerogoti wajahnya selama kurun waktu empat tahun terakhir.

Kulit dan daging wajahnya nyaris ludes tinggal menyisakan tulang saja. Kedua kantung matanya juga hampir hilang tinggal bola matanya.

Giginya yang bertahan menempel di gusi tinggal hitungan jari. Tragisnya lagi, mata, hidung, dan lidah nyaris tak berfungsi lagi.

"Bapak menderita sakit seperti ini sejak empat tahun lalu. Bapak sudah berobat dengan berbagai cara namun belum sembuh," ujar Kuninda (29), anak sulung Jemadi saat ditemui Kompas.com di kediaman Jemadi, Jumat (19/1/2018).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved