Rabu, 1 Oktober 2025

Pilkada Serentak

Kapolri Bentuk Satgas Nusantara Tangkal 'Panas' Pertarungan Pilkada Serentak

Polri membentuk satuan tugas bernama nusantara untuk menangkal pertarungan panas pada Pemilihan Kepala Daerah serentak 2018.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Kapolri Jenderal Tito Karnavian Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (19/1/2018). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri membentuk satuan tugas bernama nusantara untuk menangkal pertarungan panas pada Pemilihan Kepala Daerah serentak 2018.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengantisipasi sengitnya pertarungan Pilkada tim monitoring akan bermarkas di satu gedung di Polda Metro Jaya.

Baca: Puluhan Tas Mewah Disita KPK, Bupati Rita: Tidak Apa-apa, Itu Harta Duniawi

"Rencana, di sana akan ada Satgas Nusantara untuk dinginkan isu terkait Pilkada supaya tidak sampai meledak," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (19/1/2018).

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menerangkan satu tugas Satgas nusantara adalah merangkul tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mengantisipasi ricuh antar pendukung peserta Pilkada.

"Kita tahu bahwa bulan Januari ini, ibarat mobil, partai-partai sudah menstater mobil untuk memanaskan mesin," ujar Setyo.

Baca: Kapolri: Markas Polda Metro Jaya Masih Semrawut

Kader partai politik diyakini mulai bergerak untuk mensukseskan para calon yang maju.

Para tokoh diimbau untuk tidak membuat pernyataan yang memicu perpecahan.

"Kita perlu tokoh masyarakat yang memberikan pernyataan-pernyataan yang menyejukkan," ujar Setyo.

Salah satu yang diantisipasi, yakni digunakannya politik identitas oleh pihak-pihak tertentu pada masa kampanye.

Baca: Kapolri Instruksikan Jajaran Tidak Tangkap Nelayan Gunakan Cantrang

"Kita mengantisipasi," ujar Setyo.

Sebab, terdapat 171 daerah yang akan menyelenggarakan pemilihan.

Berdasarkan data dan analisa pihak kepolisian ada beberapa daerah yang paling rawan Pilkada.

"Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Nanti akan kita analisa lagi, ketika Komisi Pemilihan Umum sudah menentukan calon," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved