JK dan Jokowi Sepakat Penenggelaman Kapal Hanya Tiga Tahun Saja
Sebenarnya kami sudah sepakat bahwa penenggelaman kapal itu diperlukan, tapi hanya tiga tahun awal saja.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut mengomentari silang pendapat antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tentang penenggelaman kapal.
Saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (12/1/2018), JK mengatakan bahwa Menteri Luhut, dirinya, dan Presiden Joko Widodo memiliki kesepahaman dalam hal penenggelaman kapal itu.
“Sebenarnya kami sudah sepakat bahwa penenggelaman kapal itu diperlukan, tapi hanya tiga tahun awal saja. Cuma gaya bicaranya saja yang berbeda, Pak Jokowi dengan gayanya dan Pak Luhut dengan gaya bicara Batak yang langsung,” ujarnya.
JK juga sependapat dengan Presiden Joko Widodo bahwa saat ini Menteri Susi Pudjiastuti perlu fokus pada peningkatan ekspor hasil laut.
“Coba dengarkan kata Pak Presiden, memang benar penenggelaman itu diperlukan, tapi sudah cukup dan saat ini fokus ke ekspor. Intinya sama saja hanya gaya bicara yang berbeda,” katanya.
Baca: Dapat Untung Lebih Rp 1 Juta Per Hari, Ternyata Profesinya Penjual Surat Sakit Palsu
Sebelumnya Luhut sudah menyampaikan kepada Menteri Susi Pudjiastuti agar penenggelaman kapal yang dilakukan selama tiga tahun terakhir dihentikan dan fokus kepada ekspor.
Namun Susi tetap melaksanakan hal itu karena dianggap sesuai dengan ketentuan undang-undang.
Jokowi sendiri sebelumnya mengatakan bahwa penenggelaman kapal itu memang dibutuhkan dalam tiga tahun terakhir sebagai bentuk pemberian efek jera.