Kamis, 2 Oktober 2025

Membangun Indonesia itu Adalah Sebuah Kerja Keras yang Sangat Panjang kata Siti Musdah Mulia

Gong Pilkada serentak 2018 sudah ditabuh di 171 wilayah, baik provinsi, kota, dan kabupaten.

Editor: Toni Bramantoro
humas bnpt
Siti Musdah Mulia 

“Meski kita berbeda partai, berbeda pilihan politik, berbeda apapun jangan sampai merusak sisi sisi kemanusiaan kita yang hanya untuk kepentingan politik praktis untuk jangka pendek,” kata alumni jurusan Bahasa dan Sastra Arab dari IAIN Alauddin Makassar ini.

Agar sentimen SARA tidak lagi dibawa-bawa dalam masalah Pilkada yang bukan tidak mungkin situasi tersebut akan dimanfaatkan juga oleh kelompok-kelompok radikal. Karena itu ia juga meminta kepada pemerintah untuk lebih berperan jika nantinya terjadi pelanggaran karena pemerintah yang memiliki kekuatan dan kekuasaan.

“Tetapi pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Harus didukung oleh segenap warga bangsa. Tetapi yang pasti buat saya pemerintah harus benar-benar menegakkan penegakan hukum jika terjadi pelanggaran,” tuturnya

Menurutnya, dalam konstitusi disebutkan bahwa pemerintah tidak boleh sedikit pun mundur dari kepentingan-kepentingan konstitusi dan pemerintah tidak boleh sendikit pun untuk mundur dari kepentingan-kepentingan kebhinnekaan.

Karena itu dirinya berharap betul bahwa penegak hukum (Polri) beserta segenap aparat hukum lainnya dengan dibantu TNI harus benar-benar menegakkan konstitusi di dalam pelaksanaan Pilkada maupun dalam pelaksanaan Pemilu yang akan datang agar bangsa ini tetap damai tanpa adanya kekerasan.

“Jadi pemeritah harus menjaga benteng itu dengan betul betul. Kalau pemerintah itu sifatnya tegas, imparsial dan tidak memihak, kita dan juga rakyat tentunya juga bisa melihat bahwa pemerintah ini benar sesuai koridor dan kita pasti akan mendukung,” ujarnya.

Untuk itu dirinya melihat sangat pentingnya masyarakat kita ini untuk bergandeng tangan dengan seluruh pemuka agama dari berbagai agama yang ada di Indonesia dan berbagai kepercayaan untuk bersama-sama menjaga dan saling mengingatkan bahwa sebagai bangsa yang beragam dengan memiliki pilihan politik yang bisa berbeda-beda .

“Karena itu kita harus saling menghargai, saling menghormati dalam Pilkada nanti. Karena dalam Pilkada pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Jangan ego kalau anda menang dan jangan depresi kalau anda kalah, Jadi kita harus sportif,” urai peraih Pascasarjana bidang Sejarah Pemikiran dan Politik Islam dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini

Yang pasti, lanjut Musdah, semua pihak yang berkompetisi bisa saling menghargai karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang satu dan pemerintah yang satu juga.

“Kita semuanya ini membangun Indonesia demi mewujudkan kedamaian tanpa kekerasan, bukan membangun kepentingan masing-masing. Mari kita saling mengingatkan satu sama lain bahwa kepentingan Indonesia jauh lebih penting daripada kepentingan masing-masing kelompok,” jelas Musdah Mulia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved