Berita KBR
Siapa Yang Bisa Hentikan Pembunuhan Terhadap Orang Rohingya?
Ratusan ribu orang Rohingya meninggalkan Negara Bagian Rakhine Myanmar dalam beberapa pekan terakhir menuju Bangladesh.
Marahnya komunitas internasional membuat reputasi Aung San Suu Kyi sebagai pembela HAM jatuh. Tapi U Kyaw Win, dari Jaringan HAM Burma percaya kalau masyarakat internasional memusatkan perhatian pada orang yang salah.
Menurutnya hanya ada satu orang yang punya kekuatan untuk menghentikan pembunuhan dan penganiayaan terhadap orang Rohingya. “Menurut saya satu-satunya orang yang bisa menghentikan apa yang terjadi di Burma saat ini, bukan Aung San Suu Kyi. Tapi Jenderal Min Aung Hlaing.”
Min Aung Hlaing adalah Panglima Tertinggi Tentara Myanmar. Banyak yang percaya kalau tentaralah pelaku pembakaran desa, pembunuhan serta penyiksaan.
“Satu perintah cukup untuk menghentikan semua ini tapi dia tidak akan melakukannya. Jadi komunitas internasional seharusnya fokus terhadap Jenderal Min Aung Hlaing bukan kepada Aung San Suu Kyi,” kata U Kyaw Win.
Myanmar, sampai beberapa waktu lalu, berada di bawah kendali junta militer. Dan militer tetap sangat berkuasa dalam politik negara. Mungkin lebih kuat dari Aung San Suu Kyi.
Seiring terus berlanjutnya pelanggaran hak asasi manusia, Panglima Tertinggi Tentara Myanmar Min Aung Hlaing telah bertemu dengan para pemimpin internasional. Dia baru saja mengunjungi India dan Thailand, di mana dia bertemu dengan Perdana Menteri dan pemerintah.
Dan dia telah menyatakan posisinya dengan jelas.
Dia menolak untuk mengakui orang Rohingya sebagai warga negara Myanmar, meski mereka telah tinggal di negara itu dari generasi ke generasi. Dia menganggap mereka sebagai imigran Bengali ilegal.
“Kita telah memberi tahu dunia tahu tidak ada orang Rohingya di negara kita. Orang Bengali di Negara Bagian Rakhine bukan warga Myanmar. Mereka hanyalah orang-orang yang datang dan tinggal di negara ini. Kita berkewajiban untuk melakukan apa yang harus kita lakukan. Menurut hukum, kita punya kewajiban melindungi kedaulatan kita jika dirusak oleh masalah politik, agama dan rasial,” tegas Min Aung Hlaing.
Tentara Myanmar menempati posisi kunci di pemerintahan dan Panglima Tertinggi Tentara Myanmar Min Aung Hlaing mengendalikan kementerian-kementrian utama.
Alih-alih memusatkan perhatian pada Penasihat Negara, Aung San Suu Kyi, U Kyaw Win berpendapat masyarakat internasional harus segera menekan militer Myanmar.