Jusuf Kalla: Difteri Masuk Kategori Kejadian luar Biasa dan Tidak Memilih Umur
Terkait meningkatnya kasus difteri disejumlah wilayah, Kalla mengatakan upaya dari pemerintah sekarang ini yakni memberikan vaksin asli.
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla akan mengikuti rapat terbatas tentang penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) Difteri di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, (27/12/2017).
Jusuf Kalla mengatakan rapat digelar karena difteri sudah tergolong KLB.
Baca: Jokowi: Anak Muda Jadi Kekuatan Besar Indonesia
"Namanya kejadian luar biasa kita harus atasi, karena kalau kejadian luar biasa itu menjadi meluas kan tentu berbahaya, karena difteri itu kan tidak memilih umur," katanya di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu, (27/12/2017).
Terkait meningkatnya kasus difteri disejumlah wilayah, Kalla mengatakan upaya dari pemerintah sekarang ini yakni memberikan vaksin asli.
Baca: Begini Reaksi Anies Sikapi Kecelakaan Kerja di Apartemen Pakubuwono Spring yang Menewaskan 3 Orang
Serta mensosialisasikan aturan penggunaan vaksin.
"Ya ada isu bahwa masa lalu itu banyak vaksin-vaksin palsu, sehingga ini tersebar jadi sekarang vaksinnya benar-benar harus yang asli dan kemudian juga pada waktunya, ada kan waktu-waktunya, berapa lama setelah itu," katanya.
Sebelumnya pemerintah telah menggelar Rapat kordinasi terkait munculnya penyakit difteri pada 19 Desember lalu.
Baca: BNN Manfaatkan Bekas Ladang Ganja di Aceh Untuk Tanaman Pangan
Rapat dipimpin Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dan dihadiri Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, perwakilan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, TNI-Polri, dan lembaga terkait.
Baca: ICW Sebut Presiden Jokowi Galau Dalam Menjalankan Agenda Pemberantasan Korupsi
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan pihkanya telah melakukan upaya pencegahan melalui Outbreak Response Immunization (ORI).
Selain itu memastikan jumlah vaksin cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh daerah yang warganya terjangkit difteri.