Jelang Tahun Politik, Kata JK Isu SARA Bisa Terjadi di Mana Saja
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai sekarang ini terjadi perubahan pola kampanye untuk menggaet suara dalam Pemilu...
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai sekarang ini terjadi perubahan pola kampanye untuk menggaet suara dalam Pemilu.
Tidak hanya dengan mobilisasi masa di lapangan tapi juga dengan mengunnakan isu-isu, salah satunya isu menyangkut Suku Agama, Ras, antar Golongan (SARA).
Baca: Minum 16 Pil Penggugur Kandungan, Mahasiswi Semester 8 Buang Oroknya di Kloset Kos
"Isu SARA terjadi di mana saja isu apa saja yang bisa dipertentangkan karena sekarang orang kampanye tidak lagi umum, tapi umumnya dengan isu yang lewat dunia maya Medsos," kata Kalla di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Rabu, (27/12/2017).
Oleh karenanya di tahun politik 2018 dan 2019 mendatang Kalla memprediksi, masih akan ada pihak yang menggunakan isu SARA untuk menggaet suara dalam Pemilu. Hal itu menurutnya tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga di luar Negeri. Seperti yang dilakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yangmenggunakan isu Meksiko dan Isu Islam dalam Pemilu.
"Orang tak lagi "hidup, hidup" di lapangan tidak lagi. berubah perang isu, melempar isu yang paling hot isu yang paling bisa dipertentangkan seperti itu," katanya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut Kalla mengatakan Komisi Pemilihan Umum ( KPU) telah membuat batasan-batasan sehingga Pemilu berlangsung demokratis dan sesuai aturan.
"Tentu ada batasannya KPU juga sudah bikin batasan-batasan, pemerintah bikin batasan batasan sehingga batasan itu agar ditaati," katanya.