Rabu, 1 Oktober 2025

Airlangga Disarankan Mundur dari Menperin Jika Mencalonkan Ketua Umum Golkar

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengumumkan bahwa geliat ekonomi nasional sedang mengalami gairah yang positif.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/TAUFIK ISMAIL
Airlangga Hartarto 

TRIBUNNEWS.COMM JAKARTA - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengumumkan bahwa geliat ekonomi nasional sedang mengalami gairah yang positif.

Itu pertanda bahwa sektor produktivitas ekonomi rakyat Indoensia sedang berjalan dengan baik.

Kondisi ini patut diapresiasi sebagai sebuah pencapaian kinerja Presiden Jokowi dalam kurun setengah periode pemerintahannya.

Geliat positif ini harus dijadikan momentum pertumbuhan ekonomi baik dari sisi ekonomi swasta dan pemerintah.

Dalam pernyataan secara terbuka, menteri Airlangga menargetkan pertumbuhan industri pengolahan non migas pada 2018 sebesar 5,67 persen. Hal ini mempertimbangkan berbagai capaian dan prospek komoditas industri dalam negri kedepan.

Baca: Titiek dan Airlangga Masuk Bursa Ketua Umum Golkar

Menteri Airlangga menegaskan, pemerintah tengah membangun berbagai sarana infrastruktur dan desain regulasi yang tentunya akan berdampak positif terhadap perkembangan dunia usaha dan masyarakat secara umum.

“Diperlukan kerja bersama yang saling sinergi di antara pemangku kepentingan terkait untuk menghasilkan pembangunan industri yang inklusif dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.

Namun, waktu yang sama Airlangga juga dicalonkan sebagai salah satu ketua umum partai Golkar paska permasalahan hukum Setya Novanto. Hal ini bisa bertabrakan dengan spirit Presiden Jokowi bahwa pimpinan partai tidak boleh menjabat sebagai menteri dalam kabinet Jokowi-JK.

Dalam wawancara yang terpisah, Senin (11/12/2017), Hendrik Kawilarang Luntungan Ketua Bidang Energi dan Perindustrian Partai Perindo, meminta agar Presiden bisa dengan cermat melihat perkembangan situasi.

Karena, jika fokus menteri Perindustrian lebih kepada dinamika pertarungan internal Partai maka itu bisa tertuju pada vacuum of power dalam kementerian itu.

“Kita harus memaknai bahwa jabatan Menteri adalah sebuah amanah rakyat yang di wujudkan dalam bentuk penugasan Presiden. Sebaiknya jika ada Menteri yang ingin maju dalam kontestasi ketua umum partai politik, izin mengundurkan diri dari jabatannya,” papar Hendrik Kawilarang.

Hendrik mengkhawatrikan bahwa momentum pertumbuhan ekonomi yang sedang ada didepan mata, tidak bisa dinikmati sektor Industri. Dikarenakan menteri terkait akan lebih fokus dan sibuk dengan urusan kontestasi internal partai. Karena momentum tidak akan datang kedua kalinya dengan situasi yang sama.

“Tentu hal ini akan sangat terkait dengan isu reshuffle kabinet yang akan dilakukan Presiden Jokowi dengan segera. Pilihannya adalah, secara terhormat Menteri Airlangga mengundurkan diri dan fokus dengan kontestasi internal Partai Golkar, atau Presiden Jokowi memasukkan kementrian Perindustrian sebagai daftar Menteri yang di reshuffle,” tegas Fungsionaris Perindo ini.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved