Penyidik KPK Diteror
Batal Operasi Kedua Mata Kiri Novel Baswedan, Ini Penyebabnya
Taufik Baswedan menginformasikan bahwa tim dokter di Singapura akan kembali melakukan operasi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim dokter hari ini, Rabu (6/12/2017) batal melaksanakan operasi lanjutan kedua terhadap mata kiri penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan operasi kedua ini batal karena pertumbuhan selaput mata kiri Novel mengalami hambatan.
"Operasi tahap dua dibutuhkan pertumbuhan merata seluruh selaput di mata kiri dan sore ini dokter merencanakan penanaman kembali bagian gusi Novel di mata kiri tersebut," ujar Febri di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, Kakak kandung Novel Baswedan, Taufik Baswedan menginformasikan bahwa tim dokter di Singapura akan kembali melakukan operasi terhadap mata kiri Novel Baswedan pada sore hari ini
Taufik menjelaskan pertimbangan tim dokter kembali melakukan operasi terhadap adiknya itu karena ada jaringan kornea mata kiri, Novel Baswedan yang belum tumbuh.
Baca: KPK Hati-hati Dalam Pelimpahan Berkas Setya Novanto
"Iya karena ada bagian di mata kiri yang belum tumbuh selaput korneanya," katanya.
Diketahui, Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tidak dikenal usai menjalani solat subuh di daerah rumahnya.
Akibat teror air keras yang disiram, kedua mata Novel mengalami luka bakar yang cukup parah hingga harus dilarikan ke rumah sakit di Singapura.
Hampir tujuh bulan lebih Novel Baswedan menjalani perawatan mata di rumah sakit di Singapura. Novel juga sempat menjalani operasi besar tahap pertama di bagian mata kirinya pada 17 Agustus 2017 lalu.
Sementara atas pengungkapan kasus terornya, KPK berharap pihak kepolisian dapat menuntaskan kasus tersebut. Terlebih jajaran Polda Metro Jaya telah merilis dua terduga pelaku penyerang Novel Baswedan.
"Terkait dengan pencarian pelaku penyerangan, KPK berharap setelah dua sketsa orang yang diduga disebar Polri, mereka segera ditemukan dan proses hukum dilakukan lebih lanjut," ujar Febri.