Munaslub Partai Golkar
Adu Kuat Idrus Versus Airlangga Rebut Posisi Ketua Umum Golkar
Idrus yang kini merangkap sebagai Plt Ketua Umum Golkar ini menegaskan, kesiapannya itu jika mendapat restu dari keluarga besar partainya.
Penulis:
Wahyu Aji
Editor:
Dewi Agustina
Presiden Joko Widodo mengungkapkan, siapapun yang akan maju menjadi Ketua Umum Partai Golkar merupakan urusan internal partai berlambang pohon beringin.
Dia sama sekali tidak akan mengintervensi permasalahan di internal partai tersebut.
Terkait Airlangga yang menyebut telah mendapat restu dari Jokowi untuk menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan upaya itu merupakan sesuatu hal yang wajar.
Baca: Waspada Siklon Badai Baru Diperkirakan akan Muncul di Barat Sumatera
"Kalau sebagai menteri ya mesti toh mau memiliki keinginan menyampaikan ya biasa. (calon Ketum Golkar), Itu urusan Partai Golkar. Urusan internal Partai Golkar," tutur Jokowi, usai menghadiri upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-46 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Lapangan Monas kemarin.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengaku telah mendapatkan dukungan dari dua per tiga Dewan Pimpinan Daerah tingkat I (Provinsi) Partai Golkar.
Hal itulah yang membuatnya semakin kuat mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar.
"Insya Allah sudah dua per tiga (dukungan DPD I)," kata Airlangga.
Airlangga juga memastikan bahwa dukungan tersebut menandakan sebagian besar DPD I memang berkeinginan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar segera digelar untuk memilih ketua umum definitif.
"Dua per tiga cukup untuk (menggelar) Munas," ucap Airlangga.
Airlangga mengaku sudah bertemu dengan sebagian pengurus DPD tingkat I tersebut. Kendati demikian, ia belum bisa memastikan kapan Munaslub bisa digelar.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, banyak kader berpotensi menjadi ketua umum pengganti Setya Novanto.
Ada sederet nama seperti Airlangga Hartarto, Idrus Marham hingga Aziz Syamsudin santer disebut berniat menjadi Ketua Umum Golkar jika munaslub akhirnya digelar.
"Semakin banyak calon semakin bagus. Maka di situlah letak keunggulan dari Partai Golkar sebagai partai yang mengedepankan proses demokrasi," kata Ace.
Menurutnya, soal saran yang meminta supaya munaslub cukup diikuti oleh satu calon hasil konsensus atau aklamasi, Ace menyebut opsi itu untuk menjaga kesolidan antar kader.