Penyidik KPK Diteror
Polisi Australia Bantu Pengungkapan Kasus Novel, Hasilnya 2 Sketsa Pelaku Langsung Dirilis
Polisi kembali merilis sketsa penyerang Novel Baswedan, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kini tengah dirawat di Singapura.
Alasannya, pelaku belum dapat ditangkap. "Soal motifnya apa, nanti tunggu pelakunya tertangkap baru saya bisa tahu," kata Idham Azis.
Sejauh ini sudah dilakukan penyelidikan dua langkah, pertama induktif mulai dari tempat kejadian perkara (TKP).
Kedua deduktif yaitu menyangkut motif. Mengenai motif banyak yang bisa digali mulai dari keluarga dan latar belakang pekerjaan.
"Semuanya kami mapping, semua berdasarkan fakta bukan berasumsi," tambah Idham.
Kapolda menyebut bantuan yang diberikan Australia Federal Police terkait analisa hasil rekaman CCTV di sekitar lokasi penyerangan."Beberapa rekaman CCTV di TKP yang kami kumpulkan membutuhkan kerja sama dengan pihak luar negeri," kata Idham.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, menyatakan sketsa wajah yang dipamerkan masih belum ada identitasnya.
"Ada sketsa wajah dua orang yang diduga terlihat melakukan penyerangan. Kami berharap dua orang ini segera diketahui. Nama di sketsa tadi masih mr X belum diketahui identitasnya," ujar Febri.
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor seusai salat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya, kawasan Jl Deposito, Kelapa Gading, Jakarta. Mata Novel mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017.