Airlangga Hartarto Dinilai Cocok Gantikan Setya Novanto Pimpin Golkar

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dinilai pantas melanjutkan estafet kepemimpinan di Partai Golkar menggantikan Setya Novanto yang menjadi tersangka dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Airlangga Hartarto merupakan sosok yang pas lah dibanding yang lain," ujar pengamat Komunikasi Politik Emrus Sihombing, kepada Tribunnews.com, Senin (20/11/2017).

Baca: Nazaruddin Sebut Anas Urbaningrum Dapat Jatah 11 Persen Kentungan e-KTP

Alasannya, menurut Emrus Sihombing, Airlangga bukan bagian pihak yang berseberangan di dalam konflik partai Golkar.

Airlangga pun dinilai akan memberikan kesejukan di internal partai Golkar.

Selain itu, Airlangga tidak pernah mengajukan komentar yang bisa memperkeruh suasana di internal Partai Golkar.

Baca: Gamawan Disebut Terima 4,5 Juta Dolar AS Setelah Ancam Batalkan Penetapan Pemenang Lelang e-KTP

Termasuk terkait kasus yang menimpa Setya Novanto.

Terpenting, menurut Emrus, Airlangga mempunyai kemampuan komunikasi politik dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) yang didukung Partai berlambang pohon beringin.

"Juga punya kemampuan komunikasi politik dengan DPD Golkar di seluruh Indonesia," ujar Emrus.

Airlangga dinilai bisa merangkul semua faksi yang ada di tubuh partai Golkar.

Baca: Penjelasan Toyota Astra Motor Soal Kecelakaan Setya Novanto

Karena itu, andaikan Golkar memutuskan Airlangga menjadi pengganti Setya Novanto, menurutnya, itu merupakan keputusan yang strategis dan bisa diterima berbagai kalangan.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ke Istana Presiden, Senin (20/11/2017) siang.