Kader Muda Golkar Harus Tetap Solid Meski Partai Dirundung Masalah
Pernah dirundung masalah dualisme kepemimpinan, hingga berbagai tekanan dan cobaan membuat internal Partai Golkar semakin kuat.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pernah dirundung masalah dualisme kepemimpinan, hingga berbagai tekanan dan cobaan membuat internal Partai Golkar semakin kuat.
Pengamat politik M Qodari mengatakan, meskipun senior partai tak akur, tapi kaum muda partai berlambang pohon beringin ini harus tetap solid.
Dirinya mengaku yakin Golkar bakal kembali bangkit.
Baca: Ada Cutter Dekat Mayat Laki-laki di Terminal Kampung Rambutan, Korban Diduga Mati Dibunuh
"Seburuk-buruknya Golkar suaranya ngga akan turun. Karena apa? Terlanjur punya infrastruktur, terlanjur punya basis," kata Qodari dalam diskusi bertajuk 'mengukur peluang calon kepala daerah Partai Golkar pada kontestasi Pilkada 2018' yang digelar Praja Muda Beringin, di Jakarta Selatan, Selasa (14/11/2017).
Qodari menjelaskan, Partai Golkar di 29 daerah, baik di tingkat provinsi dan kabupaten, bisa mengajukan calonnya sendiri karena perolehan kursi partai berlambang pohon beringin itu diatas 20 persen dalam pemilihan legislatif.
Baca: Pengamat: Setya Novanto Sedang Berusaha Menarik Kasusnya Ke Segala Bidang
"29 daerah itu sama dengan 17 persen dari 171 daerah pilkada nanti," katanya.
Sementara itu Ketua DPD I Golkar Nusa Tenggara Timur Melkiades Laka Lena meminta kader Golkar di daerah tetap bersatu.
"Situasi Partai Golkar saat ini janganlah dipikir sesuatu yang sangat sulit," kata Melkiades.
Baca: Gencarnya Perlawanan Fredrich Yunadi Bela Setya Novanto Dikhawatirkan Timbulkan Spekulasi Ini
Menurutnya, kader dan simpatisan Golkar harus tetap optimis dan terus bekerja demi memenangkan kontestasi di pilkada nanti.
Kondisi yang sedang terjadi bukanlah penghalang dan masih bisa dihadapi apabila tetap solid dan merapatkan barisan.
Baca: Fahri Hamzah: Hati-hati Pak Jokowi, Anda Bisa Masuk ke Pasal Impeachment
"Jadi, ini tidak sulit-sulit amatlah, Pak Novanto bahkan bilang kalau masalah pribadi di Kuningan (KPK) adalah urusan pribadi, urusan politik harus tetap jalan," kata Melkiades.