Ahmad Doli Kurnia: Setya Novanto Kecewakan Kader Golkar Jawa Barat
Doli mengatakan keputusan itu sama sekali tak bermoral, lantaran tak ada pemberitahuan terlebih dulu.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), Ahmad Doli Kurnia menyebut Setya Novanto telah mengecewakan kader Golkar di Jawa Barat.
Itu terjadi tatkala DPP Golkar membuat keputusan untuk mencalonkan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar, dan menelantarkan kader mereka sendiri, yakni Dedi Mulyadi.
Doli mengatakan keputusan itu sama sekali tak bermoral, lantaran tak ada pemberitahuan terlebih dulu.
"Coba bayangkan, seorang kader pimpinan di daerah besar seperti Jawa Barat yang sudah dipersilahkan mempersiapkan diri, dan tentu sudah konsolidasi melibatkan kader-kader Golkar lain se-Jawa Barat, tiba-tiba ditelikung, ditinggal, dan akhirnya tidak dicalonkan, tanpa pemberitahuan, itu sama sekali tak bermoral," ujar Doli ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (2/11/2017) kemarin.
Doli tak lagi heran dan mengaku sudah dapat menduga atas kepemimpinan Golkar dibawah Setya Novanto.
Ia mengklaim kepemimpinan Setya Novanto sebagai Ketua Umum dan Idrus Marham sebagai Sekjen, saat ini dikelola dengan konsep 'management suka-suka', dimana tergantung dengan keinginan kedua orang tersebut.
Baginya, semua keputusan penting tidak pernah melalui mekanisme organisasi yang benar dan menunjukkan bahwa Setya Novanto dan Idrus Marham tidak mempertimbangkan moral.
Baca: Presiden Jokowi Jajal Tol Becakayu Konvoi Naik Mobil Offroad
Baca: Asosiasi Pengusaha: Pemilik Pabrik Petasan yang Meledak di Kosambi Layak Dihukum Berat
Pengambilan keputusan soal Pilgub Jawa Barat itu dinyatakannya tak berbeda jauh dengan pemecatan dari partai yang ia alami.
"Tanpa ada rapat, tanpa melibatkan pengurus lain, dan tidak memperdulikan efek terhadap organisasi partai secara keseluruhan, keputusan dengan gampang dan mudah saja dilakukan," imbuh Doli.
Lebih lanjut, Doli menuding Golkar kini telah disandera oleh kepentingan Setya Novanto, dimana yang bersangkutan telah juga menjadi 'terpidana politik' dan bulan-bulanan partai politik lain.
"Golkar kini tidak akan pernah mandiri dan maju mundurnya sangat tergantung faktor eksternal," tegas Doli.
Dalam menghadapi Pilgub Jawa Barat, sebenarnya sederet mekanisme telah dilampaui dan sudah mengarah ke satu nama kepada Dedy Mulyadi, yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat.
Bahkan Rapat Tim Pilkada dan Pleno DPP pun sudah menetapkan Dedy Mulyadi sebagai calon gubernur yang diusung Golkar Jabar.
Kejadian seperti Pilgub Jawa Barat ini, seolah mengingatkan kejadian sebelumnya, seperti di Pilgub Sumatera Utara dan NTT.