Minggu, 5 Oktober 2025

Mendagri: Pengambil Kebijakan Harus Ingat Daerah Rawan Korupsi

"Pengambil kebijakan harus ingat area rawan korupsi, harus dipahami dengan detail," kata Tjahjo di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (18/10/2017).

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Mendagri Tjahjo Kumolo menyampaikan pandangan ketika menjadi pembicara pada diskusi publik di Jakarta, Sabtu (12/8/2017). Diskusi yang diprakarsai oleh Galang Kemajuan Center tersebut mengangkat tema Dinamika Politik dan Undang-Undang Pemilu. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -‎ Banyaknya pejabat daerah yang tertangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus menjadi perhatian para kepala daerah.

Hal itu dikatakan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo saat menyampaikan pemaparan dalam Pemantapan Program Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional Bagi Aparat Pemerintah dan Aparat Teritorial di Daerah‎.

"Pengambil kebijakan harus ingat area rawan korupsi, harus dipahami dengan detail," kata Tjahjo di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (18/10/2017).

Baca: Lulung Sebut Ketua DPRD DKI Belum Move On dari Kekalahan Ahok

‎Tjahjo menuturkan, area rawan korupsi bagi kepala daerah adalah mulai dari perencanaan anggaran, dana hibah, bantuan sosial, retribusi dan pajak daerah. Selain itu, pengadaan barang dan jasa dan promosi jabatan juga rawan terhadap korupsi.

"KPK, BPKP sudah susun rencana pencegahan dalam kurangi masallah korupsi," tuturnya.

Baca: Ditanya Soal Istilah Pribumi, Ini Jawaban Jokowi

Menurut Tjahjo, KPK juga sudah menyiapkan pendataan di 20 provinsi dan lebih di 350 Kabupaten/Kota untuk area rawan korupsi tersebut. Dikatakannya,‎ Kemendagri bersama KPK serta BPKP terjun langsung ke daerah ‎beri penjelasan untuk pencegahan agar tidak terjadi korupsi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved