Minggu, 5 Oktober 2025

Cerita Di Balik Keputusan Jokowi Temui Massa Aksi 212 di Monas

"Tiba-tiba beliau mengatakan, 'Pak Wapres ayo kita salat jumat disana.' 'Ayo-ayo (jawab JK-red)',"

Editor: Adi Suhendi
TRIBUN/BIAN HARNANSA
Foto udara menunjukan massa Aksi Damai 212 memenuhi kawasan silang Monas, Jakarta, Jumat (2/12/2016). Massa aksi menggelar salat Jumat bersama lalu menggelar dzikir dan doa untuk kebaikan bangsa dan negara. TRIBUNNEWS/BIAN HARNANSA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tengah aksi 2 Desember 2016 atau aksi 212 yang diikuti jutaan orang di Monas, Jakarta masih menjadi cerita menarik untuk diungkap.

Khususnya, dinamika sebelum dan saat Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah anggota Kabinet Kerja memilih melangsungkan ibadah Salat Jumat bersama massa 212 di Monas.

Baca: Sekelumit Cerita Perbicangan Jokowi di Meja Makan Usai Tinjau Pengungsi Sinabung

Dalam program Rosi #Jokowi's Way, Kamis (12/10/2017), Menteri Sekretaris Negara Pratikno menceritakan kisah di balik Jokowi dan Jusuf Kalla melangsungkan salat Jumat bersama massa aksi 212.

Presiden Jokowi sempat meminta pertimbangan dari segala sudut pandang terkait kehadirannya dari sisi keamanan, sososial dan lainnya.

Baca: Jokowi Resmikan Jalan Tol Pertama di Sumatra Selatan

"Presiden tanya, 'bagaimana dari sisi keamanan?'" Demikian saat itu Presiden Jokowi meminta pertimbangan, kata Pratikno, dalam program Rosi #Jokowi's Way, di Kompas TV, Kamis (12/10/2017).

"Tidak ada satupun yang merekomendasikan Presiden ke Monas. Itu dari sisi keamanan," ujar Pratikno lebih lanjut.

Presiden Jokowi pun bertanya kepada Pratikno dari sisi pandangan sosial, bila dirinya hadir dan menjumpai massa aksi 212 di Monas.

Baca: Jokowi Nyaris Kehabisan Pindang Belido, Ikan Khas dari Palembang yang Digemari Banyak Tokoh

"Kalau dari sisi sosial bagus pak. Tapi kan diveto oleh keamanan. Karena keamanan itu memveto movement (pergerakan-red) bapak," demikian pandangan yang diberikan Pratikno saat itu.

Ia lanjutkan. "Jadi kalau pun secara sosial oke, tapi secara keamanan tidak oke, itu artinya tidak oke pak. Saya bilang begitu," jelas Pratikno.

Baca: Aditya Moha: Ini Saya Lakukan Semata-mata Demi Nama Seorang Ibu

Setelah itu, kata Pratikno, Presiden Jokowi terlihat jalan di sekitar Istana Kepresidenan.

Saat itu kondisi gerimis, ketika akan salat Jumat.

Kata Pratikno, saat itu masih belum ada yang mengetahui keputusan Presiden akan salat Jumat bersama massa aksi 212 atau hanya di Masjid Kompleks Istana Kepresidenan.

"Kita masih belum tahu apakah ini mau belok ke kanan ke arah Masjid di kepresidenan atau lurus."

Baca: Oesman Sapta Tiba-tiba Sambangi KPU Jelang Penutupan Waktu Pendaftaran

"Tiba-tiba beliau mengatakan, 'Pak Wapres ayo kita salat jumat disana.' 'Ayo-ayo (jawab JK-red)'," demikian dikisahkan Pratikno.

Terakhir diketahui, melalui keputusannya itu, Presiden Jokowi mengatakan dirinya juga ingin berkomunikasi, berinteraksi, dan ingin dekat dengan rakyatnya yang ada dalam massa aksi 212.

Presiden melakukan salat Jumat didampingi Wapres Jusuf Kalla dan sejumlah menteri kabinet kerja.

Panglima TNI Jenderal Gatot turut mengawal presiden menuju lokasi.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi akhirnya menemui massa pendemo dan berbicara di atas panggung yang disediakan di Kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat.

Usai Salat Jumat, Jokowi langsung mengucapkan terima kasihnya lantaran massa beraksi secara damai.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved