Jumat, 3 Oktober 2025

Anaknya ke Kanada, Pedagang Kopi Keliling Ini Akhirnya Mau Pindah ke Rumah Aman Kemensos

Purwati menjadi pembicaraan lantaran Monica membutuhkan tanda tangan orang tuanya untuk kepengurusan visa ke luar negeri.

Penulis: Rizal Bomantama
Tribunnews.com / Rizal Bomantama
Purwati (kiri) saat ditemui di kawasan Jalan Gandasuli, Kramat, Jakarta Pusat oleh pengelola rumah aman PSMP di Bambu Apus, Jakarta Timur yang dikelola Kementerian Sosial, Jumat (6/10/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Purwati, Ibunda Monica (15) akhirnya mau dipindahkan ke rumah aman binaan Kementerian Sosial, Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Handayani di Bambu Apus, Jakarta Timur.

Purwati merupakan orang tua Monica yang terpilih menjadi pembicara dalam pertemuan The World Health Organization (WHO) 8th Millestone of Global Campaign for Violance Prevention di Ottawa, Kanada tanggal 19-20 Oktober 2017 mendatang.

Purwati menjadi pembicaraan lantaran Monica membutuhkan tanda tangan orang tuanya untuk kepengurusan visa ke luar negeri.

Baca: Ini Sosok Mistis yang Sering Muncul Ganggu Sopir di Nagreg

Monica yang tinggal di Yogyakarta sudah terpisah lama dengan sang ibu yang berdagang kopi di kawasan Senen, Jakarta Pusat.

Purwati akhirnya berhasil ditemukan Dinas Sosial Jakarta di Jalan Gandasuli di belakang LP3I, Kramat, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2017) kemarin untuk kemudian menandatangani berkas Monica di VFS Global, Kuningan City, Jakarta Selatan.

Keberangkatan Monica ke Kanada nyaris batal lantaran kepengurusan berkas paling lambat adalah hari Kamis itu.

Baca: Cewek Ini Ungkap Alasan Denis Kancil jadi Pembalap dan Unggah Foto Keintimannya di Instagram

Saat ditemui Tribunnews.com, Jumat (6/10/2017), Purwati diketahui menyimpan barangnya dan tidur di malam hari di sebuah kursi kayu yang berada di pojokan pertigaan Jalan Gandasuli tersebut.

Dengan kondisi tidak punya rumah, Purwati tidur beratapkan langit bersama anak kelimanya, Subhi (10) di kursi tersebut.

Lantaran kondisi yang tidak layak tersebut pihak PSMP menemui Purwati sekitar pukul 17.00 WIB.

Di sana, Sri Wahyuni dari Balai Rehabilitasi Sosial dan Pengasuhan Anak (RSPA) yang turut hadir, berusaha membujuk Purwati untuk pindah ke rumah aman di PSMP Bambu Apus.

Purwati awalnya menolak lantaran memikirkan nasib anaknya yang masih menjalani pendidikan di SDS Islam Muslimin yang masih di kawasan Kramat.

"Pada dasarnya saya mau dipindahkan karena anak saya memerlukan tempat yang layak. Tapi saya memikirkan pendidikan anak saya yang masih harus sekolah besok," ujar Purwati.

Baca: Cerita Pegawai Balai Kota DKI, Diberangkatkan Umrah Prijanto Sampai Dapat Kue Tart dari Ahok

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved