Korupsi KTP Elektronik
Fahri Hamzah Beberkan Penyakit Baru yang Diderita Setya Novanto
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyesalkan sikap ketidakpercayaan publik terhadap kesehatan Ketua Umum Golkar Setya Novanto yang disebut-sebut sakit.
Alasannya, tim dokter yang menangani Novanto menganggap ketua DPR itu sudah berangsur pulih dari penyakit yang dideritanya.
"Sudah pulang Senin (2/10/2017) malam. Pak Novanto sudah meninggalkan rumah sakit pukul 20.00WIB," jelas Humas RS Premier Jatinegara, Suhendar, kepada wartawan, Jakarta, Selasa (3/10).
Lalu apa saja penyakit yang diidap Novanto?
Berikut penelusuran Kompas.com, berdasarkan informasi yang didapat dari dokter dan narasumber yang telah mengunjungi Novanto.
Vertigo
Novanto pertama kali dibawa ke rumah sakit karena indikasi mengidap vertigo. Penyakit ini diduga menjadi penyebab dia pingsan saat bermain ping pong, hingga kemudian dibawa ke RS Siloam.
Informasi ini didapat berdasarkan keterangan Dokter Heri Suseno, dokter yang menangani kesehatan anggota dan pimpinan DPR.
Penurunan fungsi ginjal
Setelah dibawa ke RS karena diduga mengidap vertigo, Novanto kemudian menjalani pemeriksaan medis. Dalam pemeriksaan, diketahui bahwa Novanto juga mengalami penurunan fungsi ginjal.
Istri Novanto, Deisti Astriani Tagor, menyatakan bahwa pemeriksaan memperlihatkan bahwa suaminya mengidap penyakit yang sebelumnya tak diketahui.
"Psikologis sih lumayan membaik cuma memang banyak pemeriksaan yang dilakukan karena vertigonya masih ada. Terus begitu diperiksa semuanya, ya baru kelihatan bahwa penyakit yang selama ini enggak dirasa nyatanya ada semua," kata Deisti di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/9).
Jantung bermasalah
Setelah dirawat di RS Siloam selama beberapa hari, Novanto kemudian dipindah ke RS Premier Jatinegara. Langkah ini dilakukan sebab Novanto harus menjalani kateterisasi jantung di rumah sakit tersebut.
etua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan, tindakan kateterisasi dilakukan atas rekomendasi dokter.
Menurut Nurul, dokter menyarankan tindakan kateterisasi karena adanya gejala disfungsi jantung Novanto.