Korupsi di Kutai Kartanegara
Siapa Menyangka Bupati Cantik Rita Widyasari Pernah Ikut Balap Liar
Dalam kisahnya yang diturunkan Tribun Kaltim, Senin (3/4/2017) lalu, Rita saat remaja dikenal tomboi dan memiliki hobi balap sepeda motor.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Bupati Kutai Kertanegara (Kukar) Rita Widyasari sebagai tersangka.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/9/2017).
Laode mengatakan, penetapan tersangka Rita Widyasari tersebut dilakukan melalui pengembangan penyelidikan yang dilakukan KPK. Tapi belum jelas untuk kasus apa Bupati Kukar itu ditetapkan sebagai tersangka.
Dalam kisahnya yang diturunkan Tribun Kaltim, Senin (3/4/2017) lalu, Rita saat remaja dikenal tomboi dan memiliki hobi balap sepeda motor.
Baca: Rapimda Golkar, Putuskan Usung Rita Widyasari Sebagai Bakal Calon Gubernur Kaltim
Bahkan suatu ketika ia pernah menabrak polisi hingga masuk rumah sakit dan mendapat luka tujuh jahitan.
Rita kecil lahir di lingkungan keluarga yang berada.
Ayahnya, Syaukani Hasan Rais adalah seorang pejabat daerah, sedangkan ibunya Dayang Kartini adalah ibu rumah tangga.
Rita bercerita, kelahiran dirinya sebenarnya sempat tak diinginkan kedua orangtuanya.
Hal ini lantaran orangtuanya sangat menginginkan anak laki-laki.
Maklum, anak pertama di keluarga Syaukani adalah perempuan bernama Silvi Agustina.
Bahkan, ibunya pernah hendak menggugurkan kandungan.
Baca: Politikus Golkar: Kalau Ditangkap Saat Mandi Apakah Benar Itu Namanya OTT?
Dari usia kehamilan 4 bulan, Dayang sering melompat-lompat agar mengalami keguguran.
"Tapi ternyata, saya bertahan sampai saya lahir," ujarnya.
Ketika lahir, wajah Rita disebut kebanyakan orang sangatlah mirip dengan ayahnya.
"Saya sampai dibilang fotokopi bapak, muka dan jari-jarinya pun sama," kata Rita.
Berbeda dengan anak perempuan pada umumnya, Rita justru lebih cowok dibanding kakaknya.
Kalau kakaknya suka bermain masak-masakan, Rita kecil lebih suka memanjat pohon dan bermain motor-motoran.
Bahkan di saat remaja, Rita pernah bergabung dengan salah satu klub motor dan mengikuti balap liar.
Suatu ketika saat mengikuti balap liar, motornya pernah menabrak polisi yang hendak membubarkan aksi kebut-kebutan di jalan raya itu.
"Mungkin karena panik, polisinya saya tabrak. Kakinya sampai luka 7 jahitan," kata Rita mengenang masa itu.
Gara-gara peristiwa itu, Rita dimarahi sang ayah dan dihukum tak boleh lagi mengendarai sepeda motor. Tapi Rita kecil banyak akal.
Baca: Rogoh Nyaris Rp150 Juta, Seniman Ini Boyong Bongkahan Tembok Berlin Ke Kalijodo
Ia nekat megutak-atik sepeda motor ayahnya dan kembali berkumpul dengan geng motor ketika ayahnya dinas keluar kota.
Meski begitu, masa remaja Rita juga memiliki segudang prestasi. Mulai dari juara lomba lari, jago bermain tenis, dan juara menulis dan membaca puisi.
Rita juga pernah menjadi juara lomba menari dan fashion show.
"Ini sebenarnya terpaksa, upaya ibu saya supaya saya jadi perempuan. Anehnya meski dipaksa saya malah juara. Waktu remaja saya juga lebih senang memakai celana ketimbang rok. Rambut pun selalu pendek," ujarnya tertawa.
Setelah dewasa, Rita pun berubah. Untuk menyenangkan ibunya, ia memanjangkan rambutnya.
"Kalau dulu model Demmi Moore, pendek gitu. Sekarang saya merasa sangat perempuan, melakukan apa yang seharusnya perempuan lakukan, meski musiknya masih metal," katanya.
Baca: Ini Sosok Bupati Cantik Rita Widyasari, Sempat Masuk 70 Tokoh Berpengaruh di Indonesia
Karena kecintaannya dengan musik metal, ia beberapa kali mendatangkan grup rock dunia ke Kutai Kartanegara lewat even Kukar Rockin'Fest yang kini menjadi Rock in Borneo.
Konser rock internasional ini pernah mendatangkan Sepultura (2012), Halloween (2013), dan Testament (2014). Tidak terkecuali band Tanah Air seperti Power Metal, God Bless, dan masih banyak lainnya.
"Musik metal buat saya itu susah. Karena kan tinggi suaranya, dimainkan dengan nada keras dan kencang. Suaranya juga beda. Jadi saya sangat menghargai tingkat kesulitan itu. Kok orang itu bisa memainkan musik metal, kalau musik pop kan gampang, pake keyboard juga jadi. Butuh keahlian khusus," katanya.